Translate

Rabu, 27 Juni 2012

Data 2 [Memory]


Sebuah kisah klasik menceritakan sesuatu yang tak bisa dipikirkan oleh logika manusia. Ada anggapan penghuni langit telah memainkan perannya dibumi. Mereka masuk dan mencuci otak manusia, sehingga mereka dapat berbaur dengan kita. Namun kenapa mereka tidak langsung saja menguasai bumi, dan menjadikan kita terhipnotis oleh kecerdasan mereka.
          Aku anggap mereka semua virus, dalam sebuah data program. Jika benar mereka tak bisa melakukan hal tersebut, kemungkinan besar mereka semua menyadari jika sebagian program di bumi di buat untuk menghapus virus. Itulah para manusia yang memiliki kesadaran cosmic. Mereka pasti dapat membedakan antara manusia setengah ataupun manusia asli.
          Dalam banyak kerumunan orang di bumi, terdapat Another yang tak dapat dipelajari, namun karna mereka semua menerap dalam logika manusia. Mereka tumbuh sebagai kenyataan yang tercipta oleh diri manusia sendiri. Dan aku.., Ivi, sebagai salah satu antivirus di bumi, akan melakukan tugasku. Menghapus data rekaan tersebut……

<Data 2>
<’MEMORY’>

 “Heii…, nak.., jangan menghalangi jalan, cepat minggir……”      
“Oii…, kau mau cari mati apa……”       
“Dasar anak sekolahan. Kau tak diajari sopan santun oleh ibumu apa…”
          Teriakan-teriakan orang dan klakson-klakson kendaraan bermotor terdengar cukup nyaring di sepanjang jalan raya, di suatu tempat, di Bandung. Kejadian tersebut terjadi, karna ada seorang gadis sekolahan yang seperti tengah melakukan aksi bunuh diri, dengan cara berdiri di tengah jalanan.
          “Sebentar lagi.., aku tau kau akan muncul disini……” ucap Ivi, nama gadis yang seolah-olah tengah menantang maut itu. Ivi menatap sebuah aspal dijalanan dengan geram, entah apa yang ia lihat, sampai tak memperdulikan kendaraan-kendaraan hampir menubruk tubuhnya atau membentur bahunya. Tiba-tiba saja tanah bergetar di jalanan itu, seperti telah terjadi gempa dan menyembullah dari dalam tanah, sosok mahkluk yang menakutkan. Seperti sosok cacing tanah raksasa dengan gigi mereka yang tajam. Orang-orang yang melihat kehadiran mahkluk aneh itu, berlarian tak tentu arah. Dan juga beberapa kendaraan yang mulai bertubrukan satu sama lain, menyebabkan bencana maut di sepanjang jalan.
          Namun sepertinya cacing itu senang akan suasana berdarah. Dengan matanya yang aneh, ia mulai menatap orang-orang yang berlarian tak tentu arah di jalanan, dan tak tanggung-tanggung, langsung melahap utuh satu per satu dari mereka. Dan mungkin hanya menyisakan potongan tubuhnya sedikit untuk kembali di makan nanti. Benar-benar pemandangan maut yang mengerikan.
          “Habislah riwayatmu cacing jelek……” geram Ivi, melihat lahapnya cacing raksasa itu, memakan manusia yang berlari ketakutan. Gadis itu mulai mengumpulkan sebuah energi yang terasa dingin di tangannya, dan tak berselang waktu lama, munculah sebilah senjata pedang yang sepertinya terbuat dari kumpulan es.
          Tanpa ragu Ivi langsung melaju kearah cacing itu dengan senjata kecilnya. Menyadari kedatangan Ivi, cacing itu langsung membuka mulutnya dengan lebar dan bertaring. Ia seperti menyemprotkan sesuatu dari sana. Yahh.., sebuah cairan hijau pekat yang terlihat mendidih dan asam. Namun, dengan mudahnya Ivi bisa menghindari cairan, yang membuat aspal jalanan menjadi meleleh.
          “Terima ini, Mahkluk busuk……!!!  Teriak Ivi sambil menebas tubuh cacing raksasa seukuran empat kali sebuah truk itu. Setiap kali Ivi menebas, cacing tersebut tak bisa bergerak selama beberapa detik, hingga ia keliahatan seperti tak ada perlawanan sama sekali, sampai akhirnya tumbang juga, dan menyembulkan darah hijau kental yang menjijikan ke tubuh Ivi yang menebasnya seperti kesetanan. Sejenak Ivi mengela napas panjang. Dan ada sedikit senyuman di wajahnya, karna telah berhasil mengalahkan cacing raksasa itu sendirian.
          “Seperti biasa…, kau slalu menghabisi Another tanpa perlu bantuan orang lain……”  ucap Irgan, salah satu manusia yang memiliki kekuatan untuk mendelete Anoher juga, seperti Ivi.
          “Rupanya kau Irgan. Aku tidak butuh bantuanmu. Lakukanlah urusanmu sendiri. Atau pindah sana ke kota lain……(-,-)  [sinis Ivi, sambil berjalan menjauhi Irgan]
          “Apakah ini karna seseorang yang sedang kau cari. Seperti Aniel mungkin?? Kau tak bisa bohong dariku Ivi. Kau masih merindukannya kan?? [ucap Irgan menggoda]. Seketika, muncul letupan-letupan aneh di sekitar mereka. Sebuah letupan transparan yang mulai mengubah suasana tempat berdarah itu, dalam sekejap mata.
          “Heii…, nak.., jangan menghalangi jalan, cepat minggir……”  ucap seorang pengemudi Truk yang ingin memperingatkan gadis sekolahan yang tengah berdiri di tengah jalan. Mendengar teriakan itu, Ivi langsung berlari secepatnya menuju pinggir jalan yang aman, dan sebagai tempat untuk para pejalan kaki.
          “Orang-orang di bumi, tak tau cara mengucapkan terima kasih……(-,-)  [ucap Ivi dalam hati kecilnya]

Sementara itu di sekolah……

          “Dasar aneh. Aku Lisa, apa kau tak ingat denganku Aniel?? Aku adalah teman sekelasmu. Dan kau sepertinya tak memperdulikan Dhandy yang sekarang sedang dibawa oleh para petugas ambulance……(--,)  [sinis Lisa yang mengaku kalau dirinya adalah teman sekelas Aniel]
          “Lisa…?? Kau pasti salah paham. Apa kau murid baru juga disekolahan ini?? Karna Aku merasa asing denganmu…” ucap Aniel, sedikit heran dengan tingkah laku Lisa yang seperti sangat akrab dengannya.
          “Benar, apa kata Dhandy. Kau ini memang Aneh. Bagaimana bisa sekarang kamu melupakan teman baikmu sendiri. Pasti nanti Chacha, Navlan, dan Dhandy pun, akan ikut lupa juga. Mulai pikun yahh??  (-_-‘)  [ungkap Lisa, memasang wajah heran].
          “Aniel…,  Lisa……!!! Teriak seseorang dari sebrang. Sekilas mereka berdua menoleh kearah suara teriakan yang akrab itu. Ternyata benar, itu adalah suara khas dari Chacha. Ia nampak tergesa-gesa menghampiri Aniel dan Lisa yang menatapnya keheranan.
          “Gimana dongg Dhandy?? Kita harus kerumah sakit sepulang sekolah nanti. Aku khawatir. Soalnya darah dia menetes sedikit di seragam putihku.  Uuuhhhhh……(T_T)  [ceplos Chacha mengungkapkan seluruh isi hatinya]
          “Kau takut Dhandy kenapa-kenapa kan, makanya kau sampai cemas seperti itu?? (^_^)  [tanya Lisa menggoda]
          “Yaa....., kau tau kan, kalau Dhandy sampai Mati, pasti hantunya bakalan terror            aku. Soalnya aku yang pertama kali lihat dia Mati. Darahnya juga aku pegang, dan menetes di seragamku. Gimana dongg??  (T_T)  [jawab Chacha semakin stress]
          “Haahaaahaaaahaaaaaaa………”  [ spontan Aniel yang tak bisa menahan tawa ]
          “Itu jawaban yang agak sedikit konyol…… (-_-)  [ucap Lisa dalam hati kecilnya]
Setelah mereka bertiga berbincang-bincang, walaupun Aniel masih tak sepenuhnya percaya kepada Lisa. Mereka pun sepakat untuk menjenguk Dhandy, esok hari saja, berhubung ada sedikit hal yang tak memungkinkan. Dan berita baiknya, Dhandy selamat sampai tujuan, dan hanya luka dalam yang ringan saja, yang ia derita.

Di dalam sebuah kamar, di rumah sakit……

          “Kau tahu Dhandy…, kenapa gadis aneh itu sampai melakukan hal ini kepadamu??
          “Namun kau tak bisa membalasnya, karna dia wanita.  Haahaaa……”
          “Diam kalian berdua. Cerewet sekali…!!!  [geram Dhandy, ketika pikirannya mulai berbicara, layaknya sebuah percakapan yang nyata]. Dhandy sekarang tengah terbaring di dalam salah satu brankar disana, bersama selang influsan yang menancap di sekitar pergelangan tangan kirinya, juga selimut hangat dan suasana rumah sakit yang berbau karbol, yang menemaninya sekarang.
          Sekilas ia melirik kearah brankar sebelah yang ditutup dengan sebuah tirai putih yang agak tipis. Ternyata disebelahnya, belum terdapat pasien sepertinya. Berarti, ia hanya seorang diri di dalam kamar pasien itu.  “Okee…, kalian berdua boleh berbicara kembali sekarang……”  ucap Dhandy, yang memang agak sedikit aneh, karna tak ada seorang pun disana, kecuali dirinya sendiri.
          “Tadi katanya suruh diam??  Lagipula kamu seperti tak mempercayai kami Dhandy??  “Karna sekarang Dhandy tak kesepian lagi kan??   “Iyaa…, kamu sekarang sudah mempunyai teman baik. Walaupun agak sedikit Aneh, menurutku.
Hiihiiii……(^_^)
          “Jadi…, kenapa aku harus mempercaya kalian. Bahkan aku tidak tau siapa kalian itu??
          “Kami memang khayalanmu Dhandy, tapi kami diciptakan olehmu kan??  “Yaa…, kaulah yang menciptakan kami, sehingga kami ada…!”
          “Tapi kenapa hanya suara saja. Kenapa kalian tak berbentuk??
          “Aku tidak tahu…, kau sendiri yang menciptakan, atau bisa dikatakan memohon sebuah doa kepada tuhan, untuk terciptanya kami. Jadi bagaimana Dhandy, mungkin kau pikir buruk berbicara sendiri dengan apa yang orang lain, bahkan kau sendiri tak dapat melihatnya. Tapi ketahuilah, semua khayalan Manusia itu, akan menjadi kenyataan di tempat yang lain. Karna itulah kekuatan mereka disegel di alam paralel……”
          “Itu tak penting…, yang aku lebih takutkan, kenapa Moona bisa  membalikan keadaan seolah-olah tak terjadi, lalu kenapa tiba-tiba hanya aku saja yang bisa merasakan hal itu. Merasakan luka pukulan ini……??
          “Seharusnya kamu bisa menyadari itu Dhandy. Di antara orang-orang yang melihat kejadian Moona memukuli perutmu, kenapa hanya kau yang masih mengingat kejadian tersebut, sementara yang lainnya tidak??  Sejenak, Dhandy memikirkan kata-kata teman khayalannya itu, lalu tiba-tiba, spontan berucap lantang dan tegas.
          “Memori………”

Sementara itu di kelas 12 E……

          Karna suasana sekolah yang dianggap tidak aman lagi oleh para guru, sekolah sengaja diliburkan untuk dua hari kedepan, sampai kasus pemukulan terhadap anak kelas 12 E, bisa sampai terpecahkan oleh pihak sekolah. Sebagian siswa-siswi disana, nampak bergembira dengan berita tersebut.  Entah apa yang mereka pikirkan.
          Sambil memasukan buku pelajarannya ke dalam tas, terlihat disana, Lisa dengan muka cemberutnya, masih menatap tas Dhandy yang masih berada di dalam kelas. Aniel yang menyadari hal itu, merasa simpati kepada Lisa, walaupun dia sendiri tak bisa meyakini dengan pasti, akan sosok Lisa, yang tiba-tiba seperti ada di dalam kehidupannya.
          “Lalu……, sebaiknya kita apakan tas Dhandy ini??  Ucap Aniel, menghibur hati Lisa, sambil memperagakan ekpresi orang berfikir.    “Buang aja Aniel, ke ruang BK. Heeheeeheee……!!!(^_^)   jawab Lisa merasa telah dihibur oleh Aniel.
          Tiba-tiba Aniel teringat akan suatu hal, dan langsung bertanya kepada Lisa untuk meminta jawabannya.   “Kau bilang…, kamu teman baikku kan?? Kamu masih ingat waktu kita berfoto di Museum Iptek Padaralang kan??  [ucap Aniel berkata asal, karna yang ada di dalam foto itu, hanyalah Chacha, Dhandy, Navlan, dan dirinya sendiri]        “Ya.., iya lah niell, aku masih ingat. Memangnya kau apa, si genius, tapi pelupa sama teman sendiri……!” (^_^)  jawab Lisa, dengan santainya.
          Entah mengapa tiba-tiba saja detak jantung Aniel jadi berdegup sangat kencang dan tak bisa di control olehnya. Seperti sedang melihat hantu, Aniel menatap sosok Lisa dengan cemas. Ketika ia memeriksa foto-foto di acara sekolah yang pernah di lakukannya di Museum Iptek padalarang, dan ternyata muncul sosok tak terduga disana.    “Apa aku tak salah lihat, mengapa ada sosok Lisa di foto ini…??   [desah Aniel dalam hatinya].
          “Hai…, Chacha, Navlan…, ayoo kita berpelukan lagi……”  spontan Lisa ketika melihat dua orang siswi kelas lain, masuk ke dalam kelasnya. Sambil berlari-lari seperti anak kecil, Lisa mulai mendekap dengan erat kedua temannya itu. Aniel memang sudah terbiasa melihat pemandangan [Teletubis] seperti itu, namun itu kebiasaan teman sekelasnya yang lain, yang bernama Poppy, karna Navlan dan Chacha adalah teman semenjak dia SMP.
          “Kokk…, aku ngak di ajak…?? Dumel Poppy yang tiba-tiba merespon kejadian itu. Seperti anak kecil, ia berlari kecil menuju kearah tiga teman baiknya tersebut, dan langsung mendekap mereka dengan erat.    “Aniel…, mau ikutan. Heeheeee….”   Goda Lisa sambil tertawa cekikikan, ketika mereka berempat sudah selesai ‘melepas rindu’.
          Aniel yang merasa cemas dan sedikit heran tadi, mulai terbiasa menghadapi sosok Lisa yang sekarang akan menjadi temannya, walaupun ia tak ingat pernah berteman dengan gadis itu.

Di tempat lain. Dalam sebuah ruangan sepi di kelas IPS 12 A.

          Terlihat ada sekitar tiga orang disana, tengah bercakap-cakap tentang sesuatu.   “Sepertinya kejadian siswa kelas 12 B, memang benar-benar agak tak biasa kan? Semuanya berfikir bahwa anak yang bernama Dhandy itu telah dipukuli perutnya oleh beberapa siswa yang lain. Mungkin semacam pengeroyokan massal. Tapi.., adakah bukti pendukung dari semua itu?? Ucap Rifaldo.., memberi penjelasan. Sebagai wakil dari ketua OSIS sekolah, ia harus bisa bersikap professional, saat temannya Miranda, selaku ketua OSIS, ingin menyelidiki kasus tersebut, dengan  memata-matai semua anak-anak nakal di sekolahnya.
          “Jadi menurutmu, ini bukan dilakukan oleh anak-anak nakal, melainkan sebuah balas dendam dalam perencanaan, yang berjalan mulus??[ucap Miranda kebingungan]
          “Kau tau Miranda, terkadang sebuah kejadian takkan bisa dipelajari oleh logika manusia. Bagaimana kau bisa pecahkan teka-teki adanya UFO, trop crycle di ladang petani, seseorang bisa di katakan penyihir, mahkluk-mahkluk purba yang kini hadir kembali, dan gejala alam yang mulai tak biasa, dan……”   [tutur Rifaldo, yang langsung di sambar oleh Miranda]
          “Imajenasimu terlalu berlebihan Aldo. Bagaimana kau bisa jelaskan semua hal yang tak masuk akal yang sudah kau uraikan barusan. Dunia ini adalah dunia yang penuh logika, dan siapapun tau hal itu. Keajaiban adalah logika dan logika membuat semuanya mampu dipelajari oleh manusia. Bukankah begitu…”  [sindir Miranda kepada Rifaldo, sambil mengerutkan bibir. Sebagai ketua OSIS dan juga selaku anak dari pemilik sah sekolahan itu, Miranda merasa khawatir jika nama baik sekolahnya akan tercoreng, akibat kejadian pengeroyokan]
          “Tapi…, Aldo ada benarnya juga. Terkadang sebuah logika tak mampu berkutik, ketika menghadapi sesuatu yang tak…  [ucap Dara menyetujui perkataan Rifaldo. Sebagai seorang pengurus uang kesiswaan sekolah, ia memang berjiwa teliti dan slalu memperhitungkan segala kemungkinan yang ada untuk mencari titik solusi dari sebuah permasalahan]
          “Bukan tak mampu…… “  [sambar Rifaldo, ketika Dara belum selesai berbicara]   “Selama ini, manusia hanya menganggap logika, berdasarkan dari suatu media yang mereka bisa lihat, rasakan, dengar, sentuh, dan ciumkan. Dan semua hal disana, selalu didominasi oleh media ‘penglihatan’ bukan.
          Karna penglihatanlah, yang menjadikan sesuatu itu menjadi berlogika, walaupun dengan bantuan alat seperti teropong bintang, teleskop, dan satelit. Semua logika bermunculan dalam diri seseorang, dan menjadi sebuah kebiasaan ketika publik menerimanya dengan tangan terbuka. Kebiasaan yang membuat sebuah peraturan tersirat dalam diri masing-masing manusia.
          Aturan tersebut, mungkin dirasakan dapat menolong manusia untuk menjalani kehidupannya di dunia, dengan hati yang nyaman dan damai. Namun.., sepertinya mereka sedikit salah. Logika adalah relative. Karna logika manusia bisa berbuat sebuah tindakan kejahatan, menjatuhkan diri seseorang, merasa terkucilkan, menjadi terbuku-buku, menghalalkan semua jalan kehidupan, frustasi berat, dan terakhir mencoba untuk membunuh dirinya sendiri……”  [sambungnya…, membuat ekpresi wajah Miranda dan Dara, nampak terlihat sedikit shock]
          “Okee…, sekarang aku sedikit mengerti maksud dari perkataanmu. Jika memang pengeroyokan ini terjadi, bukan berdasarkan hal yang bisa di pelajari oleh logika manusia, maka bagaimana kita dapat menyelidikinya. Karna ini pun sudah menyangkut nama baik sekolah kita……”  [tegas Miranda, ingin mengetahui jawaban pasti dari Rifaldo]
          “Ada sesuatu yang masuk dan mengubah seluruh data memori sekolah kita…!” jawab Rifaldo santai.    “Databases komputer sekolah maksudmu. Seperti Hacker? Lalu…, apa hubungannya dengan yang tadi kau uraikan??  [gemas Miranda, kepada Rifaldo]
          “Bukan seperti itu…, kau tau kan tentang pencucian otak, pemasukan data memori palsu pada manusia, dan mengubah cara pandang seseorang……!” jawab Rifaldo, yang terlihat sangat yakin.
          “Itu terdengar seperti Hipnotis kan?? [ujar Dara mencoba menganalisa perkataan Rifaldo barusan]
          “Yapp…, semacam itulah. Ada sesuatu yang tak biasa akhir-akhir ini. Aku merasakan hal yang mengganjal ketika melihat siswi IPA 12 E, yang bernama Lisa. Memang aku mengenalnya, namun ini seperti sebuah pemaksaan yang sering orang alami ketika berada di alam mimpi.
          Pemasukan memori palsu, sehingga kita menganggap hal tersebut benar-benar memang ada, tanpa bisa dirasakan oleh logika kita sendiri. Saat masuk ke dalam sekolah ini, aku seperti berada di dalam dunia mimpi. Mungkin kalian berdua juga bisa merasakan hal yang sama denganku…”  [tutur Rifaldo, mulai mengungkapkan isi hatinya yang terpendam]
          “Sebuah memori palsu…??  Aku ingat saat memungut sumbangan uang kesiswaan bulan ini, aku pun merasakan yang sama, ketika aku menghitungnya di sekolah, dan ketika kembali menghitungnya dirumah.  Aku merasa tiba-tiba menjadi lebih atau kurang. Tapi aku sendiri, tak sadar akan hal itu……(^_^)  Hiihiiiii. . . . . .   [ucap Dara, mencoba menjelaskan bahwa ada sedikit keganjalan di sekolahnya]
          “Apapun itu…, kita harus memecahkan misteri kasus pengeroyokan ini secepatnya, seperti yang sudah pernah kita lakukan pada kasus-kasus sebelumnya. Lalu…, apa tindakan terbaikmu Aldo…??”  [ucap Miranda, meminta sebuah saran, yang mungkin bisa memecahkan kasus rumit disekolahnya sekarang]
          “Kita akan membuat sebuah Extrakulikuler yang baru. Mungkin…, seperti lembaga sosial yang akan sedikit membahas dan mengungkapkan tentang hal-hal yang tak masuk di akal……!”  Semangat Rifaldo terlihat sangat yakin, sembari tangan kanannya mulai merogoh saku celana.
          “Seperti……??   [ucap Dara, terlihat sangat penasaran].
          “Esper………”  [jawab Rifaldo, sambil meletakan beberapa foto anak-anak yang dicurigainya, mempunyai kelebihan yang tak biasa, dari manusia pada umumnya]. Dari beberapa foto, yang ditunjukan oleh Rifaldo, terlihat disana, sosok Chacha, Dhandy, Aniel, Lisa, Moona, dan Navlan. Sejenak…, kedua mata Miranda nampak memperhatikan sosok seseorang di dalam foto tersebut.   
          “Siapa kau sebenarnya, Moona??  [ucap Miranda dalam hati kecilnya]








Sing a song Ending. . . . .

T H a N K   y  O u. . .   T H a N K   y  O u. . .
. . . M I s S   y  O u   . . .M I s S   y  O u

Ketika ku mencari, sesuatu yang bersembunyi
Di balik rimbunnya kegelapan, yang menyelimutiku
Akhirnya ku temukan, mimpi yang slalu ku inginkan
Ketika ku berkenalan denganmu
Ohh…, My Best Friend

Hari-hari yang kujalani, Tak gelap lagi
Sebab engkau, Slalu disini, Dan aku mulai berucap
T H a N K   y  O u. . .   T H a N K   y  O u. . .

Tiada mimpi yang sebanding, Denganmu kawan
Sebab engkau, slalu dihati, Dan aku mulai berucap
. . . M I s S   y  O u   . . .M I s S   y  O u



<a href=“Ohhh…, My Best Friend”></a>
_________________Sinopsis Next Episode Crisis Earth­­­­­­­­­__________________

          Hallo para pembaca se Indonesia. Wahh…, semakin seru dan penuh teka-teki saja cerita dadakan ini……(^_^)
          Mungkin kalian pernah berfikir disaat kalian membaca sebuah cerita, kalian ingin sekali masuk ke dalam cerita itu / atau seperti nama atau karakter di cerita itu, mirip dengan kalian. Dalam banyak ke unikan cerita-cerita yang saya kenal, cerita yang memasukan kata ‘aku’ atau membuat ‘si pembaca seolah-olah berperan dalam cerita itu’ , membuat kebanyakan cerita tersebut banyak diminati pembaca.
          Dulu sekali…, ada novel unik dari Goosebump, dimana, karakter utama dari cerita itu adalah diri kamu sendiri. Dan banyak jebakan-jebakan dalam cerita itu, seolah kita sedang bermain-main dalam sebuah ‘Game Quis yang berpindah-pindah lokasi dan waktu’. Ada juga novel NIGHTMARE SIDE buatan Indonesia, yang berisi curhatan seseorang tentang kejadian supranatural nyata yang pernah di alaminya.
          Dari kedua Inspirasi diatas, penulis juga tak mau kalah. Dalam cerita Crisis Earth  <Data 3> nanti, Miranda akan membuat sebuah Extrakulikuler baru yang di beri nama ESPER GROUP. Dan disini, ia akan merekrut para orang terpilih yang berada di dalam foto-foto Rifaldo, untuk ia selidiki secara diam-diam.
          Nahh…, apakah nama / character kalian juga mau masuk ke dalam group yang akan diselenggarakan Miranda, dalam cerita ini. Ayoo…, tulis nama character kalian untuk ikut serta di dalam cerita Crisis Earth. Mulai dari……
Nama Charakter Mu                           :   Nama asli  dan  Nama Panggilannya.
Tipe Charakter Mu                             :    Mage    /    Kinesis.  [pilih salah satu]
<Untuk mage, tolong isi kode pemanggilan “castrix / khodam” kalian juga yahh, bebas juga boleh, seperti  “Flos Lunae Illusio”  atau  “Ilusi Bunga Bulan Sabit”>
<Untuk kinesis…, tolong isi tipe kinesisnya apa yahh. Hanya boleh satu>
Skill Charakter Mu                             :    Keahlian Charakter dalam cerita.
Sifat dan Keseharian Charakter Mu  :    Kalian bebas mendeskripsikan character yang kalian buat berdasarkan sifat asli kalian atau kalian bisa tambahkan apapun yang kalian suka. Asal jangan berbau pornografi saja.  Heeheeee……(^0^)
          DI CERITA INI SEMUANYA SAMA. TIDAK ADA KARAKTER YANG AKAN MENDOMINASI CERITA ATAU PUN YANG LAINNYA, NAMUN, UNTUK EVENT SPECIAL, YAITU SEJARAH CHARAKTERMU, MUNGKIN KALIAN BISA TAMBAHKAN HAL ITU DI  “Sifat dan Keseharian Charakter”.

          Kirim semua data diatas ke twitter saya di http://twitter.com/@gofatik  <Follow Me> Atau  jika kalian ingin skill, tipe, dan sifat character kalian tak diketahui orang lain, kalian bisa kirim ke email saya di  gofatikhollow@gmail.com. Untuk yahoo, ada sedikit masalah ketika di buka di Mobile. Dan tolong tetap <Follow Me> di Twitter, dan beritahu bahwa kalian sudah mengirim email kepada saya.
          Kenapa saya memakai Twitter bukan Facebook…??  Itu dikarnakan saya masih baru di dunia Twitter. Jadi baru netas Sobb……(^0^).  Satu orang hanya boleh mengirim satu charakter.  Maker Charakter ini dibatasi sampai 10 saja yahh, karna jika kebanyakan Charakter, cerita ini takkan bisa selesai-selesai seperti  One Piece.  Heeheeee……(^0^)
          Nanti…, jika kalian sudah berpartisitasi dalam pembuatan cerita ini, nama kalian juga akan di cantumkan di daftar penulis. Ayoo…, kita membuat cerita ini menjadi semenarik mungkin, karna ini cerita kita bersama……  \(^0^)/

_________________Sinopsis Next Episode Crisis Earth­­­­­­­­­__________________




CERITA SEBELUMNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar