Translate

Rabu, 27 Juni 2012

Data 2 [Memory]


Sebuah kisah klasik menceritakan sesuatu yang tak bisa dipikirkan oleh logika manusia. Ada anggapan penghuni langit telah memainkan perannya dibumi. Mereka masuk dan mencuci otak manusia, sehingga mereka dapat berbaur dengan kita. Namun kenapa mereka tidak langsung saja menguasai bumi, dan menjadikan kita terhipnotis oleh kecerdasan mereka.
          Aku anggap mereka semua virus, dalam sebuah data program. Jika benar mereka tak bisa melakukan hal tersebut, kemungkinan besar mereka semua menyadari jika sebagian program di bumi di buat untuk menghapus virus. Itulah para manusia yang memiliki kesadaran cosmic. Mereka pasti dapat membedakan antara manusia setengah ataupun manusia asli.
          Dalam banyak kerumunan orang di bumi, terdapat Another yang tak dapat dipelajari, namun karna mereka semua menerap dalam logika manusia. Mereka tumbuh sebagai kenyataan yang tercipta oleh diri manusia sendiri. Dan aku.., Ivi, sebagai salah satu antivirus di bumi, akan melakukan tugasku. Menghapus data rekaan tersebut……

<Data 2>
<’MEMORY’>

 “Heii…, nak.., jangan menghalangi jalan, cepat minggir……”      
“Oii…, kau mau cari mati apa……”       
“Dasar anak sekolahan. Kau tak diajari sopan santun oleh ibumu apa…”
          Teriakan-teriakan orang dan klakson-klakson kendaraan bermotor terdengar cukup nyaring di sepanjang jalan raya, di suatu tempat, di Bandung. Kejadian tersebut terjadi, karna ada seorang gadis sekolahan yang seperti tengah melakukan aksi bunuh diri, dengan cara berdiri di tengah jalanan.
          “Sebentar lagi.., aku tau kau akan muncul disini……” ucap Ivi, nama gadis yang seolah-olah tengah menantang maut itu. Ivi menatap sebuah aspal dijalanan dengan geram, entah apa yang ia lihat, sampai tak memperdulikan kendaraan-kendaraan hampir menubruk tubuhnya atau membentur bahunya. Tiba-tiba saja tanah bergetar di jalanan itu, seperti telah terjadi gempa dan menyembullah dari dalam tanah, sosok mahkluk yang menakutkan. Seperti sosok cacing tanah raksasa dengan gigi mereka yang tajam. Orang-orang yang melihat kehadiran mahkluk aneh itu, berlarian tak tentu arah. Dan juga beberapa kendaraan yang mulai bertubrukan satu sama lain, menyebabkan bencana maut di sepanjang jalan.
          Namun sepertinya cacing itu senang akan suasana berdarah. Dengan matanya yang aneh, ia mulai menatap orang-orang yang berlarian tak tentu arah di jalanan, dan tak tanggung-tanggung, langsung melahap utuh satu per satu dari mereka. Dan mungkin hanya menyisakan potongan tubuhnya sedikit untuk kembali di makan nanti. Benar-benar pemandangan maut yang mengerikan.
          “Habislah riwayatmu cacing jelek……” geram Ivi, melihat lahapnya cacing raksasa itu, memakan manusia yang berlari ketakutan. Gadis itu mulai mengumpulkan sebuah energi yang terasa dingin di tangannya, dan tak berselang waktu lama, munculah sebilah senjata pedang yang sepertinya terbuat dari kumpulan es.
          Tanpa ragu Ivi langsung melaju kearah cacing itu dengan senjata kecilnya. Menyadari kedatangan Ivi, cacing itu langsung membuka mulutnya dengan lebar dan bertaring. Ia seperti menyemprotkan sesuatu dari sana. Yahh.., sebuah cairan hijau pekat yang terlihat mendidih dan asam. Namun, dengan mudahnya Ivi bisa menghindari cairan, yang membuat aspal jalanan menjadi meleleh.
          “Terima ini, Mahkluk busuk……!!!  Teriak Ivi sambil menebas tubuh cacing raksasa seukuran empat kali sebuah truk itu. Setiap kali Ivi menebas, cacing tersebut tak bisa bergerak selama beberapa detik, hingga ia keliahatan seperti tak ada perlawanan sama sekali, sampai akhirnya tumbang juga, dan menyembulkan darah hijau kental yang menjijikan ke tubuh Ivi yang menebasnya seperti kesetanan. Sejenak Ivi mengela napas panjang. Dan ada sedikit senyuman di wajahnya, karna telah berhasil mengalahkan cacing raksasa itu sendirian.
          “Seperti biasa…, kau slalu menghabisi Another tanpa perlu bantuan orang lain……”  ucap Irgan, salah satu manusia yang memiliki kekuatan untuk mendelete Anoher juga, seperti Ivi.
          “Rupanya kau Irgan. Aku tidak butuh bantuanmu. Lakukanlah urusanmu sendiri. Atau pindah sana ke kota lain……(-,-)  [sinis Ivi, sambil berjalan menjauhi Irgan]
          “Apakah ini karna seseorang yang sedang kau cari. Seperti Aniel mungkin?? Kau tak bisa bohong dariku Ivi. Kau masih merindukannya kan?? [ucap Irgan menggoda]. Seketika, muncul letupan-letupan aneh di sekitar mereka. Sebuah letupan transparan yang mulai mengubah suasana tempat berdarah itu, dalam sekejap mata.
          “Heii…, nak.., jangan menghalangi jalan, cepat minggir……”  ucap seorang pengemudi Truk yang ingin memperingatkan gadis sekolahan yang tengah berdiri di tengah jalan. Mendengar teriakan itu, Ivi langsung berlari secepatnya menuju pinggir jalan yang aman, dan sebagai tempat untuk para pejalan kaki.
          “Orang-orang di bumi, tak tau cara mengucapkan terima kasih……(-,-)  [ucap Ivi dalam hati kecilnya]

Sementara itu di sekolah……

          “Dasar aneh. Aku Lisa, apa kau tak ingat denganku Aniel?? Aku adalah teman sekelasmu. Dan kau sepertinya tak memperdulikan Dhandy yang sekarang sedang dibawa oleh para petugas ambulance……(--,)  [sinis Lisa yang mengaku kalau dirinya adalah teman sekelas Aniel]
          “Lisa…?? Kau pasti salah paham. Apa kau murid baru juga disekolahan ini?? Karna Aku merasa asing denganmu…” ucap Aniel, sedikit heran dengan tingkah laku Lisa yang seperti sangat akrab dengannya.
          “Benar, apa kata Dhandy. Kau ini memang Aneh. Bagaimana bisa sekarang kamu melupakan teman baikmu sendiri. Pasti nanti Chacha, Navlan, dan Dhandy pun, akan ikut lupa juga. Mulai pikun yahh??  (-_-‘)  [ungkap Lisa, memasang wajah heran].
          “Aniel…,  Lisa……!!! Teriak seseorang dari sebrang. Sekilas mereka berdua menoleh kearah suara teriakan yang akrab itu. Ternyata benar, itu adalah suara khas dari Chacha. Ia nampak tergesa-gesa menghampiri Aniel dan Lisa yang menatapnya keheranan.
          “Gimana dongg Dhandy?? Kita harus kerumah sakit sepulang sekolah nanti. Aku khawatir. Soalnya darah dia menetes sedikit di seragam putihku.  Uuuhhhhh……(T_T)  [ceplos Chacha mengungkapkan seluruh isi hatinya]
          “Kau takut Dhandy kenapa-kenapa kan, makanya kau sampai cemas seperti itu?? (^_^)  [tanya Lisa menggoda]
          “Yaa....., kau tau kan, kalau Dhandy sampai Mati, pasti hantunya bakalan terror            aku. Soalnya aku yang pertama kali lihat dia Mati. Darahnya juga aku pegang, dan menetes di seragamku. Gimana dongg??  (T_T)  [jawab Chacha semakin stress]
          “Haahaaahaaaahaaaaaaa………”  [ spontan Aniel yang tak bisa menahan tawa ]
          “Itu jawaban yang agak sedikit konyol…… (-_-)  [ucap Lisa dalam hati kecilnya]
Setelah mereka bertiga berbincang-bincang, walaupun Aniel masih tak sepenuhnya percaya kepada Lisa. Mereka pun sepakat untuk menjenguk Dhandy, esok hari saja, berhubung ada sedikit hal yang tak memungkinkan. Dan berita baiknya, Dhandy selamat sampai tujuan, dan hanya luka dalam yang ringan saja, yang ia derita.

Di dalam sebuah kamar, di rumah sakit……

          “Kau tahu Dhandy…, kenapa gadis aneh itu sampai melakukan hal ini kepadamu??
          “Namun kau tak bisa membalasnya, karna dia wanita.  Haahaaa……”
          “Diam kalian berdua. Cerewet sekali…!!!  [geram Dhandy, ketika pikirannya mulai berbicara, layaknya sebuah percakapan yang nyata]. Dhandy sekarang tengah terbaring di dalam salah satu brankar disana, bersama selang influsan yang menancap di sekitar pergelangan tangan kirinya, juga selimut hangat dan suasana rumah sakit yang berbau karbol, yang menemaninya sekarang.
          Sekilas ia melirik kearah brankar sebelah yang ditutup dengan sebuah tirai putih yang agak tipis. Ternyata disebelahnya, belum terdapat pasien sepertinya. Berarti, ia hanya seorang diri di dalam kamar pasien itu.  “Okee…, kalian berdua boleh berbicara kembali sekarang……”  ucap Dhandy, yang memang agak sedikit aneh, karna tak ada seorang pun disana, kecuali dirinya sendiri.
          “Tadi katanya suruh diam??  Lagipula kamu seperti tak mempercayai kami Dhandy??  “Karna sekarang Dhandy tak kesepian lagi kan??   “Iyaa…, kamu sekarang sudah mempunyai teman baik. Walaupun agak sedikit Aneh, menurutku.
Hiihiiii……(^_^)
          “Jadi…, kenapa aku harus mempercaya kalian. Bahkan aku tidak tau siapa kalian itu??
          “Kami memang khayalanmu Dhandy, tapi kami diciptakan olehmu kan??  “Yaa…, kaulah yang menciptakan kami, sehingga kami ada…!”
          “Tapi kenapa hanya suara saja. Kenapa kalian tak berbentuk??
          “Aku tidak tahu…, kau sendiri yang menciptakan, atau bisa dikatakan memohon sebuah doa kepada tuhan, untuk terciptanya kami. Jadi bagaimana Dhandy, mungkin kau pikir buruk berbicara sendiri dengan apa yang orang lain, bahkan kau sendiri tak dapat melihatnya. Tapi ketahuilah, semua khayalan Manusia itu, akan menjadi kenyataan di tempat yang lain. Karna itulah kekuatan mereka disegel di alam paralel……”
          “Itu tak penting…, yang aku lebih takutkan, kenapa Moona bisa  membalikan keadaan seolah-olah tak terjadi, lalu kenapa tiba-tiba hanya aku saja yang bisa merasakan hal itu. Merasakan luka pukulan ini……??
          “Seharusnya kamu bisa menyadari itu Dhandy. Di antara orang-orang yang melihat kejadian Moona memukuli perutmu, kenapa hanya kau yang masih mengingat kejadian tersebut, sementara yang lainnya tidak??  Sejenak, Dhandy memikirkan kata-kata teman khayalannya itu, lalu tiba-tiba, spontan berucap lantang dan tegas.
          “Memori………”

Sementara itu di kelas 12 E……

          Karna suasana sekolah yang dianggap tidak aman lagi oleh para guru, sekolah sengaja diliburkan untuk dua hari kedepan, sampai kasus pemukulan terhadap anak kelas 12 E, bisa sampai terpecahkan oleh pihak sekolah. Sebagian siswa-siswi disana, nampak bergembira dengan berita tersebut.  Entah apa yang mereka pikirkan.
          Sambil memasukan buku pelajarannya ke dalam tas, terlihat disana, Lisa dengan muka cemberutnya, masih menatap tas Dhandy yang masih berada di dalam kelas. Aniel yang menyadari hal itu, merasa simpati kepada Lisa, walaupun dia sendiri tak bisa meyakini dengan pasti, akan sosok Lisa, yang tiba-tiba seperti ada di dalam kehidupannya.
          “Lalu……, sebaiknya kita apakan tas Dhandy ini??  Ucap Aniel, menghibur hati Lisa, sambil memperagakan ekpresi orang berfikir.    “Buang aja Aniel, ke ruang BK. Heeheeeheee……!!!(^_^)   jawab Lisa merasa telah dihibur oleh Aniel.
          Tiba-tiba Aniel teringat akan suatu hal, dan langsung bertanya kepada Lisa untuk meminta jawabannya.   “Kau bilang…, kamu teman baikku kan?? Kamu masih ingat waktu kita berfoto di Museum Iptek Padaralang kan??  [ucap Aniel berkata asal, karna yang ada di dalam foto itu, hanyalah Chacha, Dhandy, Navlan, dan dirinya sendiri]        “Ya.., iya lah niell, aku masih ingat. Memangnya kau apa, si genius, tapi pelupa sama teman sendiri……!” (^_^)  jawab Lisa, dengan santainya.
          Entah mengapa tiba-tiba saja detak jantung Aniel jadi berdegup sangat kencang dan tak bisa di control olehnya. Seperti sedang melihat hantu, Aniel menatap sosok Lisa dengan cemas. Ketika ia memeriksa foto-foto di acara sekolah yang pernah di lakukannya di Museum Iptek padalarang, dan ternyata muncul sosok tak terduga disana.    “Apa aku tak salah lihat, mengapa ada sosok Lisa di foto ini…??   [desah Aniel dalam hatinya].
          “Hai…, Chacha, Navlan…, ayoo kita berpelukan lagi……”  spontan Lisa ketika melihat dua orang siswi kelas lain, masuk ke dalam kelasnya. Sambil berlari-lari seperti anak kecil, Lisa mulai mendekap dengan erat kedua temannya itu. Aniel memang sudah terbiasa melihat pemandangan [Teletubis] seperti itu, namun itu kebiasaan teman sekelasnya yang lain, yang bernama Poppy, karna Navlan dan Chacha adalah teman semenjak dia SMP.
          “Kokk…, aku ngak di ajak…?? Dumel Poppy yang tiba-tiba merespon kejadian itu. Seperti anak kecil, ia berlari kecil menuju kearah tiga teman baiknya tersebut, dan langsung mendekap mereka dengan erat.    “Aniel…, mau ikutan. Heeheeee….”   Goda Lisa sambil tertawa cekikikan, ketika mereka berempat sudah selesai ‘melepas rindu’.
          Aniel yang merasa cemas dan sedikit heran tadi, mulai terbiasa menghadapi sosok Lisa yang sekarang akan menjadi temannya, walaupun ia tak ingat pernah berteman dengan gadis itu.

Di tempat lain. Dalam sebuah ruangan sepi di kelas IPS 12 A.

          Terlihat ada sekitar tiga orang disana, tengah bercakap-cakap tentang sesuatu.   “Sepertinya kejadian siswa kelas 12 B, memang benar-benar agak tak biasa kan? Semuanya berfikir bahwa anak yang bernama Dhandy itu telah dipukuli perutnya oleh beberapa siswa yang lain. Mungkin semacam pengeroyokan massal. Tapi.., adakah bukti pendukung dari semua itu?? Ucap Rifaldo.., memberi penjelasan. Sebagai wakil dari ketua OSIS sekolah, ia harus bisa bersikap professional, saat temannya Miranda, selaku ketua OSIS, ingin menyelidiki kasus tersebut, dengan  memata-matai semua anak-anak nakal di sekolahnya.
          “Jadi menurutmu, ini bukan dilakukan oleh anak-anak nakal, melainkan sebuah balas dendam dalam perencanaan, yang berjalan mulus??[ucap Miranda kebingungan]
          “Kau tau Miranda, terkadang sebuah kejadian takkan bisa dipelajari oleh logika manusia. Bagaimana kau bisa pecahkan teka-teki adanya UFO, trop crycle di ladang petani, seseorang bisa di katakan penyihir, mahkluk-mahkluk purba yang kini hadir kembali, dan gejala alam yang mulai tak biasa, dan……”   [tutur Rifaldo, yang langsung di sambar oleh Miranda]
          “Imajenasimu terlalu berlebihan Aldo. Bagaimana kau bisa jelaskan semua hal yang tak masuk akal yang sudah kau uraikan barusan. Dunia ini adalah dunia yang penuh logika, dan siapapun tau hal itu. Keajaiban adalah logika dan logika membuat semuanya mampu dipelajari oleh manusia. Bukankah begitu…”  [sindir Miranda kepada Rifaldo, sambil mengerutkan bibir. Sebagai ketua OSIS dan juga selaku anak dari pemilik sah sekolahan itu, Miranda merasa khawatir jika nama baik sekolahnya akan tercoreng, akibat kejadian pengeroyokan]
          “Tapi…, Aldo ada benarnya juga. Terkadang sebuah logika tak mampu berkutik, ketika menghadapi sesuatu yang tak…  [ucap Dara menyetujui perkataan Rifaldo. Sebagai seorang pengurus uang kesiswaan sekolah, ia memang berjiwa teliti dan slalu memperhitungkan segala kemungkinan yang ada untuk mencari titik solusi dari sebuah permasalahan]
          “Bukan tak mampu…… “  [sambar Rifaldo, ketika Dara belum selesai berbicara]   “Selama ini, manusia hanya menganggap logika, berdasarkan dari suatu media yang mereka bisa lihat, rasakan, dengar, sentuh, dan ciumkan. Dan semua hal disana, selalu didominasi oleh media ‘penglihatan’ bukan.
          Karna penglihatanlah, yang menjadikan sesuatu itu menjadi berlogika, walaupun dengan bantuan alat seperti teropong bintang, teleskop, dan satelit. Semua logika bermunculan dalam diri seseorang, dan menjadi sebuah kebiasaan ketika publik menerimanya dengan tangan terbuka. Kebiasaan yang membuat sebuah peraturan tersirat dalam diri masing-masing manusia.
          Aturan tersebut, mungkin dirasakan dapat menolong manusia untuk menjalani kehidupannya di dunia, dengan hati yang nyaman dan damai. Namun.., sepertinya mereka sedikit salah. Logika adalah relative. Karna logika manusia bisa berbuat sebuah tindakan kejahatan, menjatuhkan diri seseorang, merasa terkucilkan, menjadi terbuku-buku, menghalalkan semua jalan kehidupan, frustasi berat, dan terakhir mencoba untuk membunuh dirinya sendiri……”  [sambungnya…, membuat ekpresi wajah Miranda dan Dara, nampak terlihat sedikit shock]
          “Okee…, sekarang aku sedikit mengerti maksud dari perkataanmu. Jika memang pengeroyokan ini terjadi, bukan berdasarkan hal yang bisa di pelajari oleh logika manusia, maka bagaimana kita dapat menyelidikinya. Karna ini pun sudah menyangkut nama baik sekolah kita……”  [tegas Miranda, ingin mengetahui jawaban pasti dari Rifaldo]
          “Ada sesuatu yang masuk dan mengubah seluruh data memori sekolah kita…!” jawab Rifaldo santai.    “Databases komputer sekolah maksudmu. Seperti Hacker? Lalu…, apa hubungannya dengan yang tadi kau uraikan??  [gemas Miranda, kepada Rifaldo]
          “Bukan seperti itu…, kau tau kan tentang pencucian otak, pemasukan data memori palsu pada manusia, dan mengubah cara pandang seseorang……!” jawab Rifaldo, yang terlihat sangat yakin.
          “Itu terdengar seperti Hipnotis kan?? [ujar Dara mencoba menganalisa perkataan Rifaldo barusan]
          “Yapp…, semacam itulah. Ada sesuatu yang tak biasa akhir-akhir ini. Aku merasakan hal yang mengganjal ketika melihat siswi IPA 12 E, yang bernama Lisa. Memang aku mengenalnya, namun ini seperti sebuah pemaksaan yang sering orang alami ketika berada di alam mimpi.
          Pemasukan memori palsu, sehingga kita menganggap hal tersebut benar-benar memang ada, tanpa bisa dirasakan oleh logika kita sendiri. Saat masuk ke dalam sekolah ini, aku seperti berada di dalam dunia mimpi. Mungkin kalian berdua juga bisa merasakan hal yang sama denganku…”  [tutur Rifaldo, mulai mengungkapkan isi hatinya yang terpendam]
          “Sebuah memori palsu…??  Aku ingat saat memungut sumbangan uang kesiswaan bulan ini, aku pun merasakan yang sama, ketika aku menghitungnya di sekolah, dan ketika kembali menghitungnya dirumah.  Aku merasa tiba-tiba menjadi lebih atau kurang. Tapi aku sendiri, tak sadar akan hal itu……(^_^)  Hiihiiiii. . . . . .   [ucap Dara, mencoba menjelaskan bahwa ada sedikit keganjalan di sekolahnya]
          “Apapun itu…, kita harus memecahkan misteri kasus pengeroyokan ini secepatnya, seperti yang sudah pernah kita lakukan pada kasus-kasus sebelumnya. Lalu…, apa tindakan terbaikmu Aldo…??”  [ucap Miranda, meminta sebuah saran, yang mungkin bisa memecahkan kasus rumit disekolahnya sekarang]
          “Kita akan membuat sebuah Extrakulikuler yang baru. Mungkin…, seperti lembaga sosial yang akan sedikit membahas dan mengungkapkan tentang hal-hal yang tak masuk di akal……!”  Semangat Rifaldo terlihat sangat yakin, sembari tangan kanannya mulai merogoh saku celana.
          “Seperti……??   [ucap Dara, terlihat sangat penasaran].
          “Esper………”  [jawab Rifaldo, sambil meletakan beberapa foto anak-anak yang dicurigainya, mempunyai kelebihan yang tak biasa, dari manusia pada umumnya]. Dari beberapa foto, yang ditunjukan oleh Rifaldo, terlihat disana, sosok Chacha, Dhandy, Aniel, Lisa, Moona, dan Navlan. Sejenak…, kedua mata Miranda nampak memperhatikan sosok seseorang di dalam foto tersebut.   
          “Siapa kau sebenarnya, Moona??  [ucap Miranda dalam hati kecilnya]








Sing a song Ending. . . . .

T H a N K   y  O u. . .   T H a N K   y  O u. . .
. . . M I s S   y  O u   . . .M I s S   y  O u

Ketika ku mencari, sesuatu yang bersembunyi
Di balik rimbunnya kegelapan, yang menyelimutiku
Akhirnya ku temukan, mimpi yang slalu ku inginkan
Ketika ku berkenalan denganmu
Ohh…, My Best Friend

Hari-hari yang kujalani, Tak gelap lagi
Sebab engkau, Slalu disini, Dan aku mulai berucap
T H a N K   y  O u. . .   T H a N K   y  O u. . .

Tiada mimpi yang sebanding, Denganmu kawan
Sebab engkau, slalu dihati, Dan aku mulai berucap
. . . M I s S   y  O u   . . .M I s S   y  O u



<a href=“Ohhh…, My Best Friend”></a>
_________________Sinopsis Next Episode Crisis Earth­­­­­­­­­__________________

          Hallo para pembaca se Indonesia. Wahh…, semakin seru dan penuh teka-teki saja cerita dadakan ini……(^_^)
          Mungkin kalian pernah berfikir disaat kalian membaca sebuah cerita, kalian ingin sekali masuk ke dalam cerita itu / atau seperti nama atau karakter di cerita itu, mirip dengan kalian. Dalam banyak ke unikan cerita-cerita yang saya kenal, cerita yang memasukan kata ‘aku’ atau membuat ‘si pembaca seolah-olah berperan dalam cerita itu’ , membuat kebanyakan cerita tersebut banyak diminati pembaca.
          Dulu sekali…, ada novel unik dari Goosebump, dimana, karakter utama dari cerita itu adalah diri kamu sendiri. Dan banyak jebakan-jebakan dalam cerita itu, seolah kita sedang bermain-main dalam sebuah ‘Game Quis yang berpindah-pindah lokasi dan waktu’. Ada juga novel NIGHTMARE SIDE buatan Indonesia, yang berisi curhatan seseorang tentang kejadian supranatural nyata yang pernah di alaminya.
          Dari kedua Inspirasi diatas, penulis juga tak mau kalah. Dalam cerita Crisis Earth  <Data 3> nanti, Miranda akan membuat sebuah Extrakulikuler baru yang di beri nama ESPER GROUP. Dan disini, ia akan merekrut para orang terpilih yang berada di dalam foto-foto Rifaldo, untuk ia selidiki secara diam-diam.
          Nahh…, apakah nama / character kalian juga mau masuk ke dalam group yang akan diselenggarakan Miranda, dalam cerita ini. Ayoo…, tulis nama character kalian untuk ikut serta di dalam cerita Crisis Earth. Mulai dari……
Nama Charakter Mu                           :   Nama asli  dan  Nama Panggilannya.
Tipe Charakter Mu                             :    Mage    /    Kinesis.  [pilih salah satu]
<Untuk mage, tolong isi kode pemanggilan “castrix / khodam” kalian juga yahh, bebas juga boleh, seperti  “Flos Lunae Illusio”  atau  “Ilusi Bunga Bulan Sabit”>
<Untuk kinesis…, tolong isi tipe kinesisnya apa yahh. Hanya boleh satu>
Skill Charakter Mu                             :    Keahlian Charakter dalam cerita.
Sifat dan Keseharian Charakter Mu  :    Kalian bebas mendeskripsikan character yang kalian buat berdasarkan sifat asli kalian atau kalian bisa tambahkan apapun yang kalian suka. Asal jangan berbau pornografi saja.  Heeheeee……(^0^)
          DI CERITA INI SEMUANYA SAMA. TIDAK ADA KARAKTER YANG AKAN MENDOMINASI CERITA ATAU PUN YANG LAINNYA, NAMUN, UNTUK EVENT SPECIAL, YAITU SEJARAH CHARAKTERMU, MUNGKIN KALIAN BISA TAMBAHKAN HAL ITU DI  “Sifat dan Keseharian Charakter”.

          Kirim semua data diatas ke twitter saya di http://twitter.com/@gofatik  <Follow Me> Atau  jika kalian ingin skill, tipe, dan sifat character kalian tak diketahui orang lain, kalian bisa kirim ke email saya di  gofatikhollow@gmail.com. Untuk yahoo, ada sedikit masalah ketika di buka di Mobile. Dan tolong tetap <Follow Me> di Twitter, dan beritahu bahwa kalian sudah mengirim email kepada saya.
          Kenapa saya memakai Twitter bukan Facebook…??  Itu dikarnakan saya masih baru di dunia Twitter. Jadi baru netas Sobb……(^0^).  Satu orang hanya boleh mengirim satu charakter.  Maker Charakter ini dibatasi sampai 10 saja yahh, karna jika kebanyakan Charakter, cerita ini takkan bisa selesai-selesai seperti  One Piece.  Heeheeee……(^0^)
          Nanti…, jika kalian sudah berpartisitasi dalam pembuatan cerita ini, nama kalian juga akan di cantumkan di daftar penulis. Ayoo…, kita membuat cerita ini menjadi semenarik mungkin, karna ini cerita kita bersama……  \(^0^)/

_________________Sinopsis Next Episode Crisis Earth­­­­­­­­­__________________




CERITA SEBELUMNYA

Data 1 [Edit]


SLALU ADA TEMPAT UNTUK KAMU BISA BERHARAP
DAN MEMBUAT SEGALA BENTUK LOGIKA, MENGIKUTI ALUR HARAPANMU
NAMUN.., PIKIRKANLAH  AKAN  SEBUAH  LANTUNAN HARAPAN YANG AKAN KELUAR DARI
.…DALAM MULUTMU ITU….
AKANKAH HAL ITU TAKKAN MENGUBAH KENYATAAN DI KEHIDUPANMU??
SEBUAH PEPATAH LOGIKA MENGATAKAN, YANG  LALU, KINI, DAN SEKARANG, SLALU BERJALAN
BERSAMAAN. DAN KAU TAHU, ORANG BIJAK BERKATA SEPERTI APA UNTUK HAL ITU??
…TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN DI DUNIA FANA INI…
…SELAMA ORANG ITU PERCAYA AKAN MIMPINYA…


Data 1
<’Edit’>
Bandung – 2012.  <pm> 10:00  
          Hari itu adalah hari dimana ruangan kelas 12 B, akan kedatangan murid pindahan dari Jakarta. Semua murid nampak antusias ingin melihat seperti apa wajah murid yang katanya adalah seorang gadis berumur 16 tahunan dan ia sangat berprestasi di bidang Sains. Alasan ia pindah ke sekolah ini pun karna kemauannya sendiri.
          Padahal di sekolahnya yang lama, murid itu sering di tawari beasiswa dimana-mana dan juga pernah di tunjuk sebagai asisten dosen di suatu universitas ternama di Indonesia. Bahkan ia pernah terkenal karna di wawancarai oleh sebuah stasiun televisi yang tertarik pada kepintarannya itu.
          Karna itulah sekarang, semua murid di kelas 12 B nampak sangat beruntung sekali mendapatkan murid yang mungkin bisa membantu mereka dalam pelajaran tentang IPA di sekolah atau ingin menguji seberapa jauh kepintaran orang itu.
          Ketika semua murid sedang asyik membicarakan tentang berita hangat tersebut, tiba-tiba saja seorang guru wanita paruh baya, berpakaian rapih, dan membawa tas selendang, masuk ke dalam kelas. Dari gerakan tegas dan nada bicaranya yang spontan, dapat dipastikan wanita paruh baya tersebut adalah seorang wali kelas di kelas itu.
          “Kalian harus menjaga sikap kalian. Jangan sampai mempermalukan nama dan pringkat Amat baik sekolah kita. Tidak ada yang boleh tidur di kelas lagi. Bercanda ketika pelajaran dimulai, dan membuang sampah di dalam kolong meja kalian. Semuanya mengerti…!!!” ucap wanita itu, terlihat sangat tegas dan agak menakutkan.
           “Mengerti buu…..” ucap semua murid dengan muka yang pasrah bercampur cemas. Entah mereka patuh, atau karena alasan lain di pikirannya.
          “Nahh...., sekarang ibu akan memperkenalkan murid pindahan baru dari Jakarta itu, yang tentu saja sudah kita tunggu-tunggu. Mari nakk…, silakan masuk….” Ucap guru tersebut, sambil menunjukkan semyum terbaiknya.
          Dari luar pintu masuk kelas, memang telah terlihat sedikit samar-samar bayangan seorang gadis yang terhalangi oleh tirai putih panjang jendela kelas itu, akibatnya semua murid nampak masih penasaran dan ingin cepat-cepat melihat wajah gadis popular itu secara Live.
          Perlahan-lahan murid pindahan itu mulai meninjakkan kedua kakinya ke dalam kelas. Semua murid nampak tercengang dan takjub dengan dandanan gotik yang ia kenakan sekarang. Walaupun agak aneh, namun pakaian seragam yang ia kenakan itu nampak serasi sekali dengan penampilannya.
          Sebuah kontak lensa merah menyala, memancar dari kedua matanya yang sayu, namun menimbulkan kesan misterius. Dan Maskara yang sedikit hitam legam dan tipis di alis matanya, membuat penampilannya itu terkesan gotik, namun sangat simple dan terlihat rapi.
          “Dia keliatannya akan menjadi saingan beratku nanti. Dia cantik, pintar, dan pasti pringkat rangking kesatu yang slalu aku pegang, akan diambil olehnya. Bagaimana menurutmu Cha??  Ucap Emily, seorang murid terpandai di kelas 12 B. Dengan wajah cemasnya, ia terus menggoyang-goyangkan bahu kanan seorang gadis yang bernama Chacha. Teman sebangkunya itu.
          “Tenang Emily.., ku yakin, dia pasti bisa menjadi teman baik kita nanti. Dia kand pintar dan hebat….(^V^)   [jawab Chacha, sambil tersenyum]
          “Sepertinya kau ini tidak mengerti, apa yang aku cemaskan……(T_T)  [ungkap Emily dalam hati, sambil tertunduk lesu]
          Setelah memperkenalkan dirinya, murid baru yang bernama Moona itu, ternyata mempunyai sifat yang benar-benar tak bisa ditebak. Ia dingin dan tak banyak bicara, dan hanya ingin berbicara jika ada orang yang mendesaknya. Semua murid beranggapan sifat ia saat diwawancarai di stasiun televisi pendidikan atau pun saat mereka bertemu langsung, memang tidak ada bedanya.
          Hanya senyuman tipis yang ia tunjukan pada orang-orang yang mengaguminya ataupun sekedar ingin mengetahui tingkat kecerdasannya. Dan kenapa dia memilih untuk duduk di bangku paling belakang? padahal banyak tawaran dari murid-murid kelas itu, agar ia duduk di bangku paling depan. Memang dia anak genius yang keras kepala sekali…(-,-)  [mungkin itu anggapan yang paling tepat untuknya]
   Pelajaran pertama pun dimulai. Dan kesempatan emas untuk wali kelas tersebut melihat bakat yang dimiliki oleh murid genius  itu, karna kebetulan sekarang masuk pada jam pertama Pelajaran Kimia.
          “Mungkin sekarang kita akan sedikit mengulang materi tentang ikatan kimia minggu kemarin. Ibu akan berikan beberapa soal di papan tulis, dan kalian harus mengerjakannya sekarang juga. Tidak di pr kan, karna ibu juga akan membahasnya sekarang……” tegas wali kelas itu kepada seluruh muridnya sambil menulis.
          “Jika aku berhasil mengerjakan semua soal ini, dan mengumpulkannya sebelum murid genius selesai, maka tamatlah riwayat kegeniusannya….” Ucap Emily sambil tersenyum penuh kepuasan.
          Setiap detik berlalu, Moona hanya memperhatikan tulisan-tulisan yang ada di papan tulis putih itu, tanpa menyalinnya seperti yang lain. Semua murid disana nampak keheranan dengan tingkah laku Moona. Dan beranggapan pasti murid baru itu sekarang sedang stress karna belum tau cara mengerjakan soal-soal di papan tulis. Begitu pun anggapan Emily ketika melihat Moona, yang berada di bangku paling belakang itu, hanya menatap saja tulisan yang ada di depannya.
          “Oii…, Moona. Kamu tidak mendengarkan kalau kita disuruh untuk menyalin dan mengerjakan soal yang ada di depan papan tulis??  Kesal salah satu murid laki-laki disana, yang melihat kelakuan anehnya. Mendengar pembicaraan tersebut, wali kelas pun, penasaran dan menunggu jawaban dari Moona. Berharap ia mau sedikit memberi penjelasan, sambil pura-pura duduk dan membaca buku di mejanya.
          Spontan Moona langsung menatap murid laki-laki yang geram dengan kelakuannya itu. Ia beranggapan bahwa Moona ingin memamerkan bakatnya dengan menjawab langsung ke 15 soal ikatan kimia itu di depan kelas, sedangkan ia tak mendapat kesempatan untuk menuangkan isi jawabannya satu pun di papan tulis.
          “Aku sedang menulis kokk. Apa kamu tidak melihatnya……” ucap Moona sambil tersenyum kembali. Ternyata keadaan tangan yang seperti disembunyikan itu, digunakan Moona untuk menulis di bawah betis kakinya sebagai alas. Dengan cekatan, tangannya menari-nari disebuah buku biasa berukuran sedang, namun tatapan menghadap kearah papan tulis. Betul-betul menganehkan. Apakah tulisannya akan baik-baik saja..??
          “Tidak Mungkin……”  ucap murid laki-laki itu, ketika melihat cara menulis Moona yang agak aneh. Mendengar jawaban Moona, semua murid di kelas itu berebut ingin melihat cara menulis Moona yang unik. Akibatnya Moona menjadi bahan tontonan menarik dikelas.
          “Sepertinya aku memang harus melakukan kebiasaan normal manusia……(-,-‘)  [ucap Moona dalam hati kecilnya]


Di dalam kelas yang lain. Saat bell istirahat……
         
          “Heii…, kau sudah mendengar tentang Artis Cantik dan Pintar masuk ke dalam sekolah kita. Tepatnya dia berada di dalam kelas IPA 12 B…” (^v^)
          “Aku ingin sekali menengoknya…” (8_8)
          “Dia bukan artis, tapi Cuma salah satu anak genius yang berhasil masuk televisi ajaa……” (--,)
          “Waahhh…, kalau pacaran sama dia. Pasti bakalan ikut tenar. Tembak aja bro…” (^0^)    à heart
          “Dia bisa menulis tanpa melihat ke bukunya, dengan cepat dan tanpa acak-acakan. Jawabannya juga benar semuanya. Hebatttttt……” (*0*)


          “Kau merasakan hal yang aneh Dhandy…??  Ucap salah satu seorang murid disana yang bernama Aniel. Dengan tampilan rapih dan berkacamata, dia memang murid yang selalu mendapatkan nilai tertinggi di dalam kelas, dan selalu ranking pertama  [saingan pertama untuk Emily di kelas 12 B, sementara ia sediri sekarang berada di kelas 12 E].
          “Hal aneh apa…?? Kau jarang membantuku mengerjakan soal. Dan selalu memberikan rumus-rumus tanpa penjelasan, ketika aku meminta jawaban. Itulah hal yang paling aneh menurutku……(-,-) ucap Dhandy, teman sebangkunya yang diajak bicara tadi, sambil kembali membaca novel favoritnya  “NIGHTMARE SIDE”.
          “Karna kau minta, Cuma jawabannya doang. Tanpa berfikir bagaimana cara mengerjakannya. Sekali-kali kamu harus tahu bagaimana susahnya aku berusaha menjawab dongg……”(-_-)
          “Aku kan minta jawaban kamu, agar bisa ku samakan dengan jawaban yang dibuat aku sendiri. Memang selalu salah rumus, tapi jawabannya selalu betul kan. Heeheee….(^0^)
          “Dasar Mr. Imajenasi……(‘-,-)
          “Tapi…,   [kata-kata Aniel mulai menghentikan cekikikan Dhandy]   “Ini serius…, seharusnya sebagai manusia aneh, kamu bisa merasakan hal yang ganjal ini. Terutama kenapa sampai Moona bisa ingin menjadi murid di sekolahan kita. Kau harus pikirkan itu……” (-.-)  [sambungnya]
          “Dasar Alien……, aku mau ke kantin beli sesuatu. Kau mau ikut…??  Ucap Dhandy sekenanya. Dan langsung beranjak meninggalkan Aniel di kelas, karna Aniel menjawab ajakan Dhandy dengan  [gelengan kepala]
“Kadang-kadang Dhandy, seperti orang yang tak tau arah tujuan…”
[ucap Aniel dalam hati kecilnya]


Di perjalanan menuju kantin, Dhandy tak sengaja bertemu dengan Moona yang tengah seperti di kejar-kejar sesuatu, hingga ia bertubrukan dengannya.
          “Aduhh…, maaf, saya buru-buru. Kau……”  [ucap Moona saat bertemu pertama kali dengan Dhandy]   “Kau……?? Maaf perasaan kita baru kenal kan??  Ucap Dhandy, dan seolah-olah tak memperdulikan ekpresi wajah Moona yang terpaku menatapnya. Pada saat Dhandy akan meninggalkan Moona, tiba-tiba saja, kedua tangan Moona menarik paksa tangan kanan Dhandy dan dilemparkannya dengan mudah tubuh Dhandy hingga membentur tembok di dekatnya.
          “Aduhh………,  Kau ini siapa. Baru kenal udah Sadisnisme kaya begini…” kesal Dhandy sambil  menahan sakit memegang tulang belakangnya yang terbentur tadi. Dengan geramnya Moona menghajar perut Dhandy sampai Dhandy memekik kesakitan di buatnya, dan cairan merah pekat, tanpa sengaja keluar dari mulutnya.
          “Precepnoil”  Suara aneh keluar dari mulut Moona. Dhandy yang merintih kesakitan di lantai, tiba-tiba saja kehilangan kesadarannya. Sekilas ia hanya menatap beberapa murid yang datang, untuk mengamankan Moona yang seperti telah kesurupan itu.
          “Dhandy…, dhandy…”  guncangan pelan di bahu kanan, membangunkan Dhandy. Seperti orang yang linglung, Dhandy melihat Moona didepannya dengan perasaan cemas dan mulai menjaga jarak.  “Bagaimana mungkin aku sekarang bisa berada dalam keadaan berdiri kembali, di hadapan gadis sadis ini……”  ucap Dhandy dalam hati kecilnya.
          “Dhandy…, aku tau namamu dari nickname mu itu. Aku Moona, murid baru, pindahan dari Jakarta. Salam kenal……” ucap Moona sambil tersenyum dan ingin berjabat tangan dengan Dhandy.
          “Kau tadi yang memukuli perutku?? Resah Dhandy masih terlihat cemas.  “Kau pikir aku ini monster apa. Mana mungkin aku sekejam itu pada orang yang baru aku kenal……(-,-)  [ucap Moona. Perubahan ekpresi dinginnya, mulai berubah dengan ekpresi cemberutnya sekarang]. Tanpa berpamitan, Moona bergegas meninggalkan Dhandy, ke suatu tempat.  [yang banyak orang jajan_nya].
          Sejenak…, Dhandy memang memeriksa keadaan tubuh dan bibirnya. Terlihat biasa saja tanpa ada luka dan rasa sakit sedikitpun. Dan disaat yang sama, Dhandy dikejutkan Chacha yang datang dari arah belakang.   “Oii.., ngelamun di tengah jalan. Gak baik tau……” ucap Chacha yang datang dari arah belakangnya dan menepuk bahu Dhandy, hingga ia hampir melompat, saking kagetnya.
          “Chaa…, kau ini bikin aku jantungan aja tau……”  (-,-)
          “Balas Dendam yang kemarin, soalnya minumanku sampai berceceran ke baju sedikit, gara-gara kau tepuk aku dari belakang……!”
          “Itu kan, gak sengaja. Lagian kau masih bahas itu terus dari kemarin, ampe pulang sekolah, ternyata benar, mau balas dendam……”  (-.-)
          “Hiiihiii…, Dhandy kau mau ke kantin. Aniel mana??
          “Dia lagi geleng kepala di kelas, waktu aku ajak dia ke kantin……”
          “Dasar…, Heeheee…, Dhan…, Dhan…,  [tiba-tiba saja Chacha nampak serius menatap wajah Dhandy]   “Kenapa Chaa. Ada yang salah??
          “Kamu habis minum fanta yahh. Tapi kok kaya darah, keluar netes di pinggir mulut kamu sedikit, ngak nyadar apa??
          Mendengar itu, Dhandy langsung memeriksa bibirnya kembali. Dan ternyata benar, tangan kanannya memegang sebuah cairan lengket merah pekat di ketika menyentuh pinggir bibir kirinya. Dhandy mulai panik dan mencari sebuah bangku kecil yang kosong disekitarnya sebagai tempat untuk bersandar, karna tiba-tiba perutnya sakit juga. Chacha yang nampak khawatir, mengeluarkan kertas tisu dari saku roknya. Dan mulai menyodorkannya kearah tangan kanan Dhandy.
          “Pakailah ini. Memangnya kamu punya penyakit apa?? Ucap Chacha, simpati.    
          “Terima Kasih…, ngak kok, cuma masalah ringan saja…!” jawab Dhandy sambil tersenyum kesakitan. Semakin ia menahan rasa sakit itu, semakin banyak pula darah yang tak berhenti menetes di mulutnya. Ia tak bisa menahan atau menelannya kembali, karna itu keluar bersama rasa mual yang amat sakit di perutnya. Sebisa mungkin Dhandy menahan tubuhnya agar jangan sampai pingsan, namun rasa sakit itu, membawanya langsung terlelap tidur. Hanya ada teriakan Chacha yang terdengar dan suara orang-orang yang ramai dan gaduh.
         
Beranjak kembali ke dalam kelas 12 E……
         
          Terlihat disana, Aniel masih menunggu kehadiran temannya Dhandy yang belum juga kunjung datang. Sementara hampir semua teman-temannya yang lain, berlari keluar berhamburan, seperti tengah terjadi sesuatu.  “Aniel…, biarkan saja mereka. Ayoo…, bantu kita lagi kerjain pr Fisika.   “Yapp…, kau kan tak suka keribut. Meningan kita belajar disini.  “Lihat soalmu yang nomor tiga dong, sekalian sama jawabannya juga. Heeheee……(^0^)
          “Sory nihh…, saya ternyata lapar juga. Mau jajan dulu ke kantin sebentar……” ucap Aniel, mencoba membebaskan diri dari rasa haus teman-temannya yang membutuhkan “ilmu segar”.  Sambil setengah berlari, Aniel tampak merasakan hal aneh, karna tiba-tiba saja kedua gendang telinganya berbunyi nyaring. Sebisa mungkin Aniel tak memperdulikan hal itu, namun ketika ia hampir sampai di muka pintu, tiba-tiba saja seorang gadis lain, menghadangnya dari luar. Wajah gadis itu nampak cemas dan langsung berkata lantang.
          “Gawat…, Dhandy mau dilarikan ke rumah sakit. Ayoo…, cepat kita lihat??
          “Kau Siapa……??

<<TO BE CONTINUE>>

­­_________________Sinopsis Next Episode Crisis Earth­­­­­­­­­__________________
“Aku Lisa, apa kau tak ingat denganku Aniel?? Aku teman baikmu…”
“Gimana dongg Dhandy?? Kita harus kerumah sakit sepulang sekolah nanti. Aku khawatir. Soalnya darah dia menetes sedikit di seragam putihku…” 
 “Kami memang khayalanmu Dhandy, tapi kami diciptakan olehmu kan??
“Ada sesuatu yang masuk dan mengubah seluruh data memori sekolah kita…!”
“Siapa kau sebenarnya, Moona??
_________________Sinopsis Next Episode Crisis Earth­­­­­­­­­__________________





CERITA SEBELUMNYA                                                          CERITA BERIKUTNYA

Data 0 [Introduction]


By : Gofatik
<Original Story By : ARC>

Inspirasion Story By  :

Chaos Head

Mahou Shoujou Magica Madoka

C Money

Another
Blood C

The Melancholy Of Haruhi Suzumiya

Yumekui Merry

Accel  World
Rahdax Amnesia

Gofatik Flos Lunae present…
CRISIS  EARTH

De_javu……

          Ada banyak hal yang membuat dunia ini, dipenuhi dengan sebuah logika yang kuat bukan??  Dan semua logika itu, kebanyakan dibuat oleh para campur tangan manusia, diseluruh dunia. Di buat oleh manusia??  Apakah artinya relative?? Manusia sekarang memandang apa yang mereka ingin lihat, bukan apa yang seharusnya dilihat. Bagaimana cara Anda memandang sebuah panggung sandiwara berkualitas professional??
          Apakah Anda hanya memandang semua yang ada di dunia ini, menggunakan logika dari seseorang saja <si pembuat logika>. Maaf.., jika Anda berfikir seperti itu, maka Anda tak lebih dari sebuah “Boneka di dalam sebuah panggung pertunjukan yang dikendalikan oleh seseorang”. Apakah Anda pernah merasakan hal itu, dalam kehidupan Anda sendiri??
          Seolah-olah Tuhan tak Adil dengan apa yang ia diberikan kepada Anda sekara ng bukan??  Ketahuilah…, oleh Anda. Bahwa mahkluk yang tak pernah merasa puas adalah diri Anda sendiri, sebagai seorang Manusia. Lalu bagaimana sesuatu bisa dipandang oleh Anda, tak berlogika??  Apakah Anda hanyalah seseorang yang akan terus melaju, pada jalur logika yang bersifat relative??
          Ketahuilah, jika semua hal, yang dianggap oleh Anda tak ada di dunia ini, akan menjadi sebuah kenyataan dalam dunia lainnya. Lalu.., apakah dunia lain selalu berhubungan dengan Paralel?? Jika Anda berfikir seperti itu, berarti Anda salah besar. Ketika seseorang menyapa diri Anda dengan sapaan. 
“Haii…, mahkluk permukaan……”
Permukaan…??  Dunia permukaan…??  Apakah Anda mengerti maksud Saya??

          Suatu Legenda dalam sebuah memori yang tak terbatas oleh waktu, menceritakan kisah tentang sebuah pulau-pulau besar yang dihuni oleh para suku-suku, manusia terdahulu. Dan di antara suku lainnya, terdapatlah suatu suku yang mendominasi. Padahal.., mereka hanyalah manusia-manusia yang hanya mengandalkan kekuatan dalam diri mereka saja, dan peralatan perang super canggih mereka pun takkan bisa berguna dan berfungsi jika dipakai oleh musuhnya.
          Mereka berhasil menaklukan semua suku-suku lainnya, dalam waktu yang tak berapa lama. Dan mereka adalah orang-orang yang mementingkan ilmu pengetahuan, daripada ilmu lainnya. Mereka berperang dengan pengetahuan super cerdas yang dimilikinya. Dan selalu berhasil mengalahkan musuh-musuhnya.
          Hingga suatu saat, mereka bertemu dengan suatu suku yang terkesan religius dan cinta perdamaian. Ketika Mereka hendak menyerang, suku religius itu berucap agar jangan sampai terjadi pertumpahan darah. Dan dalam sebuah kesepakatan, mereka lakukan. Mereka berhasil mengambil lebih banyak pulau-pulau lagi dari suku religius tersebut, hingga penghuni aslinya hanya diberikan sedikit lahan saja.
          Mereka pikir suku religius tersebut telah menyerah tanpa perlawanan dan telah menjadi hak mereka segala yang suku tersebut punya, adalah kepunyaan mereka juga. Sementara yang mereka punya, tak boleh menjadi hak suku itu. Dalam suatu penghianatan yang berkepanjangan, akhirnya suku religius itu geram, dan mengambil tindakan sembunyi-sembunyi kepada suku-suku serakah itu. Yang selalu menganggap bahwa pemimpin-pemimpin mereka adalah titisan sang Tuhan. <Bahkan sampai ingin disebut tuhan kedua, karna kecerdasan super mereka>
          Suatu waktu.., ketika suku-suku serakah tersebut berperang kembali, untuk merebut sebuah wilayah dan kekuasaan dunia. Mereka tidak sadar, bahwa tanah dan tempat persinggahan mereka, tiba-tiba saja dihiasi badai angin yang kencang, dan air laut di pantai-pantai pun semakin mengganas, dan sepertinya, sedikit demi sedikit melahap tempat-tempat disekitarnya. Saat itulah mereka sadar, jika orang-orang religius yang mereka sering manfaatkan dan di anggap seperti budak itu, telah berlari-lari menuju ke sebuah gua tersembunyi. Dan saat para pengawal mengejarnya, gua tersebut memang tak memiliki celah lubang apapun, sebagai celah untuk melarikan diri. Lantas kemana perginya orang-orang tersebut??

          Di saat yang sama, perlahan-lahan bangunan-bangunan megah mereka, mulai ambruk satu per satu dan pulau-pulau yang mereka kuasai, perlahan-lahan tenggelam ke dalam lautan. Sebagian dari mereka yang selamat dalam peristiwa maut itu, bergegas meninggalkan bumi, menuju ke langit. Dan melihat dengan tangis penyesalan, pulau, harta, dan kerabat-kerabat mereka yang tak selamat, tenggelam serempak ke dalam lautan. Mereka berjanji, jika suatu saat bahan-bahan untuk membentuk sebuah kekuatan besar, telah berhasil mereka bangun kembali, maka mereka akan kembali ke bumi. Dan …

…Menguasainya…









.Sing a Song Opening.

Di dalam, kehidupan logika nyata.
Terdapat, khayalan yang akan lebih nyata…
Di balik, mimpi yang takkan bisa berujung.
Timbullah, sebuah kekuatan dalam diri sendiri…
Ku yakin pasti,  suatu saat akan.
terjadi keajaiban, yang takkan bisa dipelajari…
Dan semua yang ada, didunia ini.
Akan mulai, mengenali perasaan hati yang terkengkang ini…

Suara.., raungan dari atas langit.
Membawa bencana, pada sebuah balas dendam.
Yang sia-sia.
Di dalam.., Perasaan hati bumi.
Tertanam harapan, untuk mengulang semuanya,
Dari awal.

Dengan harapan, sebuah bunga mekar, yang kupegang ini.
Akan bisa mengajak, semua yang ada.
Untuk Maju, Bertempur Menebas Keserakahan