By : Gofatik
<Original Story By : ARC>
Inspirasion
Story By :
Chaos Head
Mahou Shoujou Magica Madoka
C
Money
Another
Blood C
The
Melancholy Of Haruhi Suzumiya
Yumekui Merry
Accel World
Rahdax Amnesia
Gofatik Flos Lunae present…
CRISIS EARTH
De_javu……
Ada
banyak hal yang membuat dunia ini, dipenuhi dengan sebuah logika yang kuat
bukan?? Dan semua logika itu, kebanyakan
dibuat oleh para campur tangan manusia, diseluruh dunia. Di buat oleh manusia?? Apakah artinya relative?? Manusia sekarang memandang apa yang mereka ingin lihat,
bukan apa yang seharusnya dilihat. Bagaimana cara Anda memandang sebuah
panggung sandiwara berkualitas professional??
Apakah
Anda hanya memandang semua yang ada di dunia ini, menggunakan logika dari
seseorang saja <si pembuat logika>. Maaf.., jika Anda berfikir seperti
itu, maka Anda tak lebih dari sebuah “Boneka di dalam sebuah panggung
pertunjukan yang dikendalikan oleh seseorang”. Apakah Anda pernah merasakan hal
itu, dalam kehidupan Anda sendiri??
Seolah-olah
Tuhan tak Adil dengan apa yang ia diberikan kepada Anda sekara ng bukan?? Ketahuilah…, oleh Anda. Bahwa mahkluk yang
tak pernah merasa puas adalah diri Anda sendiri, sebagai seorang Manusia. Lalu
bagaimana sesuatu bisa dipandang oleh Anda, tak berlogika?? Apakah Anda hanyalah seseorang yang akan
terus melaju, pada jalur logika yang bersifat relative??
Ketahuilah,
jika semua hal, yang dianggap oleh Anda tak ada di dunia ini, akan menjadi
sebuah kenyataan dalam dunia lainnya. Lalu.., apakah dunia lain selalu
berhubungan dengan Paralel?? Jika Anda berfikir seperti itu, berarti Anda salah
besar. Ketika seseorang menyapa diri Anda dengan sapaan.
“Haii…, mahkluk permukaan……”
Permukaan…?? Dunia permukaan…?? Apakah Anda mengerti maksud Saya??
Suatu
Legenda dalam sebuah memori yang tak terbatas oleh waktu, menceritakan kisah tentang
sebuah pulau-pulau besar yang dihuni oleh para suku-suku, manusia terdahulu.
Dan di antara suku lainnya, terdapatlah suatu suku yang mendominasi. Padahal..,
mereka hanyalah manusia-manusia yang hanya mengandalkan kekuatan dalam diri
mereka saja, dan peralatan perang super canggih mereka pun takkan bisa berguna
dan berfungsi jika dipakai oleh musuhnya.
Mereka
berhasil menaklukan semua suku-suku lainnya, dalam waktu yang tak berapa lama.
Dan mereka adalah orang-orang yang mementingkan ilmu pengetahuan, daripada ilmu
lainnya. Mereka berperang dengan pengetahuan super cerdas yang dimilikinya. Dan
selalu berhasil mengalahkan musuh-musuhnya.
Hingga
suatu saat, mereka bertemu dengan suatu suku yang terkesan religius dan cinta
perdamaian. Ketika Mereka hendak menyerang, suku religius itu berucap agar
jangan sampai terjadi pertumpahan darah. Dan dalam sebuah kesepakatan, mereka
lakukan. Mereka berhasil mengambil lebih banyak pulau-pulau lagi dari suku
religius tersebut, hingga penghuni aslinya hanya diberikan sedikit lahan saja.
Mereka
pikir suku religius tersebut telah menyerah tanpa perlawanan dan telah menjadi
hak mereka segala yang suku tersebut punya, adalah kepunyaan mereka juga.
Sementara yang mereka punya, tak boleh menjadi hak suku itu. Dalam suatu
penghianatan yang berkepanjangan, akhirnya suku religius itu geram, dan
mengambil tindakan sembunyi-sembunyi kepada suku-suku serakah itu. Yang selalu
menganggap bahwa pemimpin-pemimpin mereka adalah titisan sang Tuhan. <Bahkan
sampai ingin disebut tuhan kedua, karna kecerdasan super mereka>
Suatu
waktu.., ketika suku-suku serakah tersebut berperang kembali, untuk merebut
sebuah wilayah dan kekuasaan dunia. Mereka tidak sadar, bahwa tanah dan tempat
persinggahan mereka, tiba-tiba saja dihiasi badai angin yang kencang, dan air
laut di pantai-pantai pun semakin mengganas, dan sepertinya, sedikit demi
sedikit melahap tempat-tempat disekitarnya. Saat itulah mereka sadar, jika
orang-orang religius yang mereka sering manfaatkan dan di anggap seperti budak
itu, telah berlari-lari menuju ke sebuah gua tersembunyi. Dan saat para
pengawal mengejarnya, gua tersebut memang tak memiliki celah lubang apapun,
sebagai celah untuk melarikan diri. Lantas kemana perginya orang-orang
tersebut??
Di
saat yang sama, perlahan-lahan bangunan-bangunan megah mereka, mulai ambruk
satu per satu dan pulau-pulau yang mereka kuasai, perlahan-lahan tenggelam ke
dalam lautan. Sebagian dari mereka yang selamat dalam peristiwa maut itu,
bergegas meninggalkan bumi, menuju ke langit. Dan melihat dengan tangis
penyesalan, pulau, harta, dan kerabat-kerabat mereka yang tak selamat,
tenggelam serempak ke dalam lautan. Mereka berjanji, jika suatu saat
bahan-bahan untuk membentuk sebuah kekuatan besar, telah berhasil mereka bangun
kembali, maka mereka akan kembali ke bumi. Dan …
…Menguasainya…
.Sing a Song Opening.
Di dalam, kehidupan logika nyata.
Terdapat, khayalan yang akan
lebih nyata…
Di balik, mimpi yang takkan bisa berujung.
Timbullah, sebuah kekuatan dalam
diri sendiri…
Ku yakin pasti, suatu saat akan.
terjadi keajaiban, yang
takkan bisa dipelajari…
Dan semua yang ada, didunia ini.
Akan mulai, mengenali perasaan
hati yang terkengkang ini…
Suara..,
raungan dari atas langit.
Membawa
bencana, pada sebuah balas dendam.
Yang
sia-sia.
Di
dalam.., Perasaan hati bumi.
Tertanam
harapan, untuk mengulang semuanya,
Dari
awal.
Dengan harapan, sebuah
bunga mekar, yang kupegang ini.
Akan bisa mengajak, semua
yang ada.
Untuk
Maju, Bertempur Menebas Keserakahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar