Translate

Rabu, 27 Juni 2012

Data 0 [Introduction]


By : Gofatik
<Original Story By : ARC>

Inspirasion Story By  :

Chaos Head

Mahou Shoujou Magica Madoka

C Money

Another
Blood C

The Melancholy Of Haruhi Suzumiya

Yumekui Merry

Accel  World
Rahdax Amnesia

Gofatik Flos Lunae present…
CRISIS  EARTH

De_javu……

          Ada banyak hal yang membuat dunia ini, dipenuhi dengan sebuah logika yang kuat bukan??  Dan semua logika itu, kebanyakan dibuat oleh para campur tangan manusia, diseluruh dunia. Di buat oleh manusia??  Apakah artinya relative?? Manusia sekarang memandang apa yang mereka ingin lihat, bukan apa yang seharusnya dilihat. Bagaimana cara Anda memandang sebuah panggung sandiwara berkualitas professional??
          Apakah Anda hanya memandang semua yang ada di dunia ini, menggunakan logika dari seseorang saja <si pembuat logika>. Maaf.., jika Anda berfikir seperti itu, maka Anda tak lebih dari sebuah “Boneka di dalam sebuah panggung pertunjukan yang dikendalikan oleh seseorang”. Apakah Anda pernah merasakan hal itu, dalam kehidupan Anda sendiri??
          Seolah-olah Tuhan tak Adil dengan apa yang ia diberikan kepada Anda sekara ng bukan??  Ketahuilah…, oleh Anda. Bahwa mahkluk yang tak pernah merasa puas adalah diri Anda sendiri, sebagai seorang Manusia. Lalu bagaimana sesuatu bisa dipandang oleh Anda, tak berlogika??  Apakah Anda hanyalah seseorang yang akan terus melaju, pada jalur logika yang bersifat relative??
          Ketahuilah, jika semua hal, yang dianggap oleh Anda tak ada di dunia ini, akan menjadi sebuah kenyataan dalam dunia lainnya. Lalu.., apakah dunia lain selalu berhubungan dengan Paralel?? Jika Anda berfikir seperti itu, berarti Anda salah besar. Ketika seseorang menyapa diri Anda dengan sapaan. 
“Haii…, mahkluk permukaan……”
Permukaan…??  Dunia permukaan…??  Apakah Anda mengerti maksud Saya??

          Suatu Legenda dalam sebuah memori yang tak terbatas oleh waktu, menceritakan kisah tentang sebuah pulau-pulau besar yang dihuni oleh para suku-suku, manusia terdahulu. Dan di antara suku lainnya, terdapatlah suatu suku yang mendominasi. Padahal.., mereka hanyalah manusia-manusia yang hanya mengandalkan kekuatan dalam diri mereka saja, dan peralatan perang super canggih mereka pun takkan bisa berguna dan berfungsi jika dipakai oleh musuhnya.
          Mereka berhasil menaklukan semua suku-suku lainnya, dalam waktu yang tak berapa lama. Dan mereka adalah orang-orang yang mementingkan ilmu pengetahuan, daripada ilmu lainnya. Mereka berperang dengan pengetahuan super cerdas yang dimilikinya. Dan selalu berhasil mengalahkan musuh-musuhnya.
          Hingga suatu saat, mereka bertemu dengan suatu suku yang terkesan religius dan cinta perdamaian. Ketika Mereka hendak menyerang, suku religius itu berucap agar jangan sampai terjadi pertumpahan darah. Dan dalam sebuah kesepakatan, mereka lakukan. Mereka berhasil mengambil lebih banyak pulau-pulau lagi dari suku religius tersebut, hingga penghuni aslinya hanya diberikan sedikit lahan saja.
          Mereka pikir suku religius tersebut telah menyerah tanpa perlawanan dan telah menjadi hak mereka segala yang suku tersebut punya, adalah kepunyaan mereka juga. Sementara yang mereka punya, tak boleh menjadi hak suku itu. Dalam suatu penghianatan yang berkepanjangan, akhirnya suku religius itu geram, dan mengambil tindakan sembunyi-sembunyi kepada suku-suku serakah itu. Yang selalu menganggap bahwa pemimpin-pemimpin mereka adalah titisan sang Tuhan. <Bahkan sampai ingin disebut tuhan kedua, karna kecerdasan super mereka>
          Suatu waktu.., ketika suku-suku serakah tersebut berperang kembali, untuk merebut sebuah wilayah dan kekuasaan dunia. Mereka tidak sadar, bahwa tanah dan tempat persinggahan mereka, tiba-tiba saja dihiasi badai angin yang kencang, dan air laut di pantai-pantai pun semakin mengganas, dan sepertinya, sedikit demi sedikit melahap tempat-tempat disekitarnya. Saat itulah mereka sadar, jika orang-orang religius yang mereka sering manfaatkan dan di anggap seperti budak itu, telah berlari-lari menuju ke sebuah gua tersembunyi. Dan saat para pengawal mengejarnya, gua tersebut memang tak memiliki celah lubang apapun, sebagai celah untuk melarikan diri. Lantas kemana perginya orang-orang tersebut??

          Di saat yang sama, perlahan-lahan bangunan-bangunan megah mereka, mulai ambruk satu per satu dan pulau-pulau yang mereka kuasai, perlahan-lahan tenggelam ke dalam lautan. Sebagian dari mereka yang selamat dalam peristiwa maut itu, bergegas meninggalkan bumi, menuju ke langit. Dan melihat dengan tangis penyesalan, pulau, harta, dan kerabat-kerabat mereka yang tak selamat, tenggelam serempak ke dalam lautan. Mereka berjanji, jika suatu saat bahan-bahan untuk membentuk sebuah kekuatan besar, telah berhasil mereka bangun kembali, maka mereka akan kembali ke bumi. Dan …

…Menguasainya…









.Sing a Song Opening.

Di dalam, kehidupan logika nyata.
Terdapat, khayalan yang akan lebih nyata…
Di balik, mimpi yang takkan bisa berujung.
Timbullah, sebuah kekuatan dalam diri sendiri…
Ku yakin pasti,  suatu saat akan.
terjadi keajaiban, yang takkan bisa dipelajari…
Dan semua yang ada, didunia ini.
Akan mulai, mengenali perasaan hati yang terkengkang ini…

Suara.., raungan dari atas langit.
Membawa bencana, pada sebuah balas dendam.
Yang sia-sia.
Di dalam.., Perasaan hati bumi.
Tertanam harapan, untuk mengulang semuanya,
Dari awal.

Dengan harapan, sebuah bunga mekar, yang kupegang ini.
Akan bisa mengajak, semua yang ada.
Untuk Maju, Bertempur Menebas Keserakahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar