Sebuah
kisah klasik menceritakan sesuatu yang tak bisa dipikirkan oleh logika manusia.
Ada anggapan penghuni langit telah memainkan perannya dibumi. Mereka masuk dan
mencuci otak manusia, sehingga mereka dapat berbaur dengan kita. Namun kenapa
mereka tidak langsung saja menguasai bumi, dan menjadikan kita terhipnotis oleh
kecerdasan mereka.
Aku
anggap mereka semua virus, dalam sebuah data program. Jika benar mereka tak
bisa melakukan hal tersebut, kemungkinan besar mereka semua menyadari jika
sebagian program di bumi di buat untuk menghapus virus. Itulah para manusia
yang memiliki kesadaran cosmic.
Mereka pasti dapat membedakan antara manusia setengah ataupun manusia asli.
Dalam banyak kerumunan
orang di bumi, terdapat Another yang
tak dapat dipelajari, namun karna mereka semua menerap dalam logika manusia.
Mereka tumbuh sebagai kenyataan yang tercipta oleh diri manusia sendiri. Dan
aku.., Ivi, sebagai salah satu antivirus di bumi, akan melakukan tugasku.
Menghapus data rekaan tersebut……
<Data 2>
<’MEMORY’>
“Heii…, nak.., jangan menghalangi jalan, cepat
minggir……”
“Oii…, kau mau cari mati
apa……”
“Dasar anak sekolahan. Kau tak
diajari sopan santun oleh ibumu apa…”
Teriakan-teriakan
orang dan klakson-klakson kendaraan bermotor terdengar cukup nyaring di sepanjang
jalan raya, di suatu tempat, di Bandung. Kejadian tersebut terjadi, karna ada
seorang gadis sekolahan yang seperti tengah melakukan aksi bunuh diri, dengan
cara berdiri di tengah jalanan.
“Sebentar
lagi.., aku tau kau akan muncul disini……” ucap Ivi, nama gadis yang seolah-olah
tengah menantang maut itu. Ivi menatap sebuah aspal dijalanan dengan geram,
entah apa yang ia lihat, sampai tak memperdulikan kendaraan-kendaraan hampir
menubruk tubuhnya atau membentur bahunya. Tiba-tiba saja tanah bergetar di
jalanan itu, seperti telah terjadi gempa dan menyembullah dari dalam tanah,
sosok mahkluk yang menakutkan. Seperti sosok cacing tanah raksasa dengan gigi
mereka yang tajam. Orang-orang yang melihat kehadiran mahkluk aneh itu,
berlarian tak tentu arah. Dan juga beberapa kendaraan yang mulai bertubrukan
satu sama lain, menyebabkan bencana maut di sepanjang jalan.
Namun
sepertinya cacing itu senang akan suasana berdarah. Dengan matanya yang aneh,
ia mulai menatap orang-orang yang berlarian tak tentu arah di jalanan, dan tak
tanggung-tanggung, langsung melahap utuh satu per satu dari mereka. Dan mungkin
hanya menyisakan potongan tubuhnya sedikit untuk kembali di makan nanti.
Benar-benar pemandangan maut yang mengerikan.
“Habislah
riwayatmu cacing jelek……” geram Ivi, melihat lahapnya cacing raksasa itu,
memakan manusia yang berlari ketakutan. Gadis itu mulai mengumpulkan sebuah
energi yang terasa dingin di tangannya, dan tak berselang waktu lama, munculah
sebilah senjata pedang yang sepertinya terbuat dari kumpulan es.
Tanpa
ragu Ivi langsung melaju kearah cacing itu dengan senjata kecilnya. Menyadari
kedatangan Ivi, cacing itu langsung membuka mulutnya dengan lebar dan bertaring.
Ia seperti menyemprotkan sesuatu dari sana. Yahh.., sebuah cairan hijau pekat
yang terlihat mendidih dan asam. Namun, dengan mudahnya Ivi bisa menghindari
cairan, yang membuat aspal jalanan menjadi meleleh.
“Terima
ini, Mahkluk busuk……!!! Teriak Ivi
sambil menebas tubuh cacing raksasa seukuran empat kali sebuah truk itu. Setiap
kali Ivi menebas, cacing tersebut tak bisa bergerak selama beberapa detik,
hingga ia keliahatan seperti tak ada perlawanan sama sekali, sampai akhirnya
tumbang juga, dan menyembulkan darah hijau kental yang menjijikan ke tubuh Ivi
yang menebasnya seperti kesetanan. Sejenak Ivi mengela napas panjang. Dan ada
sedikit senyuman di wajahnya, karna telah berhasil mengalahkan cacing raksasa
itu sendirian.
“Seperti
biasa…, kau slalu menghabisi Another tanpa perlu bantuan orang lain……” ucap Irgan, salah satu manusia yang memiliki
kekuatan untuk mendelete Anoher juga, seperti Ivi.
“Rupanya
kau Irgan. Aku tidak butuh bantuanmu. Lakukanlah urusanmu sendiri. Atau pindah
sana ke kota lain……(-,-) [sinis Ivi,
sambil berjalan menjauhi Irgan]
“Apakah
ini karna seseorang yang sedang kau cari. Seperti Aniel mungkin?? Kau tak bisa
bohong dariku Ivi. Kau masih merindukannya kan?? [ucap Irgan menggoda].
Seketika, muncul letupan-letupan aneh di sekitar mereka. Sebuah letupan
transparan yang mulai mengubah suasana tempat berdarah itu, dalam sekejap mata.
“Heii…,
nak.., jangan menghalangi jalan, cepat minggir……” ucap seorang pengemudi Truk yang ingin
memperingatkan gadis sekolahan yang tengah berdiri di tengah jalan. Mendengar
teriakan itu, Ivi langsung berlari secepatnya menuju pinggir jalan yang aman,
dan sebagai tempat untuk para pejalan kaki.
“Orang-orang di bumi, tak tau
cara mengucapkan terima kasih……(-,-)
[ucap Ivi dalam hati kecilnya]
Sementara itu di sekolah……
“Dasar
aneh. Aku Lisa, apa kau tak ingat denganku Aniel?? Aku adalah teman sekelasmu.
Dan kau sepertinya tak memperdulikan Dhandy yang sekarang sedang dibawa oleh
para petugas ambulance……(--,) [sinis Lisa yang mengaku kalau dirinya adalah
teman sekelas Aniel]
“Lisa…??
Kau pasti salah paham. Apa kau murid baru juga disekolahan ini?? Karna Aku
merasa asing denganmu…” ucap Aniel, sedikit heran dengan tingkah laku Lisa yang
seperti sangat akrab dengannya.
“Benar,
apa kata Dhandy. Kau ini memang Aneh. Bagaimana bisa sekarang kamu melupakan
teman baikmu sendiri. Pasti nanti Chacha, Navlan, dan Dhandy pun, akan ikut
lupa juga. Mulai pikun yahh?? (-_-‘) [ungkap Lisa, memasang wajah heran].
“Aniel…, Lisa……!!! Teriak seseorang dari sebrang.
Sekilas mereka berdua menoleh kearah suara teriakan yang akrab itu. Ternyata
benar, itu adalah suara khas dari Chacha. Ia nampak tergesa-gesa menghampiri
Aniel dan Lisa yang menatapnya keheranan.
“Gimana
dongg Dhandy?? Kita harus kerumah sakit sepulang sekolah nanti. Aku khawatir.
Soalnya darah dia menetes sedikit di seragam putihku. Uuuhhhhh……(T_T) [ceplos Chacha mengungkapkan seluruh isi
hatinya]
“Kau
takut Dhandy kenapa-kenapa kan, makanya kau sampai cemas seperti itu??
(^_^) [tanya Lisa menggoda]
“Yaa.....,
kau tau kan, kalau Dhandy sampai Mati, pasti hantunya bakalan terror aku. Soalnya aku yang pertama kali lihat dia
Mati. Darahnya juga aku pegang, dan menetes di seragamku. Gimana dongg?? (T_T)
[jawab Chacha semakin stress]
“Haahaaahaaaahaaaaaaa………” [ spontan Aniel yang tak bisa menahan tawa ]
“Itu
jawaban yang agak sedikit konyol…… (-_-)
[ucap Lisa dalam hati kecilnya]
Setelah mereka bertiga
berbincang-bincang, walaupun Aniel masih tak sepenuhnya percaya kepada Lisa.
Mereka pun sepakat untuk menjenguk Dhandy, esok hari saja, berhubung ada sedikit
hal yang tak memungkinkan. Dan berita baiknya, Dhandy selamat sampai tujuan,
dan hanya luka dalam yang ringan saja, yang ia derita.
Di dalam sebuah kamar, di rumah
sakit……
“Kau
tahu Dhandy…, kenapa gadis aneh itu sampai melakukan hal ini kepadamu??
“Namun
kau tak bisa membalasnya, karna dia wanita.
Haahaaa……”
“Diam
kalian berdua. Cerewet sekali…!!! [geram
Dhandy, ketika pikirannya mulai berbicara, layaknya sebuah percakapan yang
nyata]. Dhandy sekarang tengah terbaring di dalam salah satu brankar disana, bersama
selang influsan yang menancap di sekitar pergelangan tangan kirinya, juga
selimut hangat dan suasana rumah sakit yang berbau karbol, yang menemaninya
sekarang.
Sekilas
ia melirik kearah brankar sebelah yang ditutup dengan sebuah tirai putih yang
agak tipis. Ternyata disebelahnya, belum terdapat pasien sepertinya. Berarti,
ia hanya seorang diri di dalam kamar pasien itu. “Okee…, kalian berdua boleh berbicara kembali
sekarang……” ucap Dhandy, yang memang
agak sedikit aneh, karna tak ada seorang pun disana, kecuali dirinya sendiri.
“Tadi
katanya suruh diam?? Lagipula kamu
seperti tak mempercayai kami Dhandy??
“Karna sekarang Dhandy tak kesepian lagi kan?? “Iyaa…, kamu sekarang sudah mempunyai teman
baik. Walaupun agak sedikit Aneh, menurutku.
Hiihiiii……(^_^)
“Jadi…,
kenapa aku harus mempercaya kalian. Bahkan aku tidak tau siapa kalian itu??
“Kami memang khayalanmu Dhandy, tapi
kami diciptakan olehmu kan?? “Yaa…,
kaulah yang menciptakan kami, sehingga kami ada…!”
“Tapi
kenapa hanya suara saja. Kenapa kalian tak berbentuk??
“Aku
tidak tahu…, kau sendiri yang menciptakan, atau bisa dikatakan memohon sebuah
doa kepada tuhan, untuk terciptanya kami. Jadi bagaimana Dhandy, mungkin kau
pikir buruk berbicara sendiri dengan apa yang orang lain, bahkan kau sendiri
tak dapat melihatnya. Tapi ketahuilah, semua khayalan Manusia itu, akan menjadi
kenyataan di tempat yang lain. Karna itulah kekuatan mereka disegel di alam
paralel……”
“Itu
tak penting…, yang aku lebih takutkan, kenapa Moona bisa membalikan keadaan seolah-olah tak terjadi,
lalu kenapa tiba-tiba hanya aku saja yang bisa merasakan hal itu. Merasakan
luka pukulan ini……??
“Seharusnya
kamu bisa menyadari itu Dhandy. Di antara orang-orang yang melihat kejadian
Moona memukuli perutmu, kenapa hanya kau yang masih mengingat kejadian
tersebut, sementara yang lainnya tidak??
Sejenak, Dhandy memikirkan kata-kata teman khayalannya itu, lalu tiba-tiba,
spontan berucap lantang dan tegas.
“Memori………”
Sementara itu di kelas 12 E……
Karna
suasana sekolah yang dianggap tidak aman lagi oleh para guru, sekolah sengaja
diliburkan untuk dua hari kedepan, sampai kasus pemukulan terhadap anak kelas
12 E, bisa sampai terpecahkan oleh pihak sekolah. Sebagian siswa-siswi disana,
nampak bergembira dengan berita tersebut.
Entah apa yang mereka pikirkan.
Sambil
memasukan buku pelajarannya ke dalam tas, terlihat disana, Lisa dengan muka
cemberutnya, masih menatap tas Dhandy yang masih berada di dalam kelas. Aniel
yang menyadari hal itu, merasa simpati kepada Lisa, walaupun dia sendiri tak
bisa meyakini dengan pasti, akan sosok Lisa, yang tiba-tiba seperti ada di
dalam kehidupannya.
“Lalu……,
sebaiknya kita apakan tas Dhandy ini??
Ucap Aniel, menghibur hati Lisa, sambil memperagakan ekpresi orang
berfikir. “Buang aja Aniel, ke ruang
BK. Heeheeeheee……!!!(^_^) jawab Lisa
merasa telah dihibur oleh Aniel.
Tiba-tiba
Aniel teringat akan suatu hal, dan langsung bertanya kepada Lisa untuk meminta
jawabannya. “Kau bilang…, kamu teman
baikku kan?? Kamu masih ingat waktu kita berfoto di Museum Iptek Padaralang
kan?? [ucap Aniel berkata asal, karna
yang ada di dalam foto itu, hanyalah Chacha, Dhandy, Navlan, dan dirinya
sendiri] “Ya.., iya lah niell, aku
masih ingat. Memangnya kau apa, si genius, tapi pelupa sama teman sendiri……!”
(^_^) jawab Lisa, dengan santainya.
Entah
mengapa tiba-tiba saja detak jantung Aniel jadi berdegup sangat kencang dan tak
bisa di control olehnya. Seperti sedang melihat hantu, Aniel menatap sosok Lisa
dengan cemas. Ketika ia memeriksa foto-foto di acara sekolah yang pernah di
lakukannya di Museum Iptek padalarang, dan ternyata muncul sosok tak terduga
disana. “Apa aku tak salah lihat,
mengapa ada sosok Lisa di foto ini…??
[desah Aniel dalam hatinya].
“Hai…,
Chacha, Navlan…, ayoo kita berpelukan lagi……”
spontan Lisa ketika melihat dua orang siswi kelas lain, masuk ke dalam
kelasnya. Sambil berlari-lari seperti anak kecil, Lisa mulai mendekap dengan
erat kedua temannya itu. Aniel memang sudah terbiasa melihat pemandangan [Teletubis] seperti itu, namun itu
kebiasaan teman sekelasnya yang lain, yang bernama Poppy, karna Navlan dan
Chacha adalah teman semenjak dia SMP.
“Kokk…,
aku ngak di ajak…?? Dumel Poppy yang tiba-tiba merespon kejadian itu. Seperti
anak kecil, ia berlari kecil menuju kearah tiga teman baiknya tersebut, dan
langsung mendekap mereka dengan erat.
“Aniel…, mau ikutan. Heeheeee….”
Goda Lisa sambil tertawa cekikikan, ketika mereka berempat sudah selesai
‘melepas rindu’.
Aniel
yang merasa cemas dan sedikit heran tadi, mulai terbiasa menghadapi sosok Lisa
yang sekarang akan menjadi temannya, walaupun ia tak ingat pernah berteman
dengan gadis itu.
Di tempat lain. Dalam sebuah
ruangan sepi di kelas IPS 12 A.
Terlihat ada sekitar tiga orang disana,
tengah bercakap-cakap tentang sesuatu. “Sepertinya
kejadian siswa kelas 12 B, memang benar-benar agak tak biasa kan? Semuanya
berfikir bahwa anak yang bernama Dhandy itu telah dipukuli perutnya oleh
beberapa siswa yang lain. Mungkin semacam pengeroyokan massal. Tapi.., adakah bukti
pendukung dari semua itu?? Ucap Rifaldo.., memberi penjelasan. Sebagai wakil
dari ketua OSIS sekolah, ia harus bisa bersikap professional, saat temannya
Miranda, selaku ketua OSIS, ingin menyelidiki kasus tersebut, dengan memata-matai semua anak-anak nakal di
sekolahnya.
“Jadi
menurutmu, ini bukan dilakukan oleh anak-anak nakal, melainkan sebuah balas
dendam dalam perencanaan, yang berjalan mulus??[ucap Miranda kebingungan]
“Kau
tau Miranda, terkadang sebuah kejadian takkan bisa dipelajari oleh logika
manusia. Bagaimana kau bisa pecahkan teka-teki adanya UFO, trop crycle di
ladang petani, seseorang bisa di katakan penyihir, mahkluk-mahkluk purba yang
kini hadir kembali, dan gejala alam yang mulai tak biasa, dan……” [tutur Rifaldo, yang langsung di sambar oleh
Miranda]
“Imajenasimu
terlalu berlebihan Aldo. Bagaimana kau bisa jelaskan semua hal yang tak masuk
akal yang sudah kau uraikan barusan. Dunia ini adalah dunia yang penuh logika,
dan siapapun tau hal itu. Keajaiban adalah logika dan logika membuat semuanya
mampu dipelajari oleh manusia. Bukankah begitu…” [sindir Miranda kepada Rifaldo, sambil
mengerutkan bibir. Sebagai ketua OSIS dan juga selaku anak dari pemilik sah
sekolahan itu, Miranda merasa khawatir jika nama baik sekolahnya akan
tercoreng, akibat kejadian pengeroyokan]
“Tapi…,
Aldo ada benarnya juga. Terkadang sebuah logika tak mampu berkutik, ketika
menghadapi sesuatu yang tak… [ucap Dara
menyetujui perkataan Rifaldo. Sebagai seorang pengurus uang kesiswaan sekolah,
ia memang berjiwa teliti dan slalu memperhitungkan segala kemungkinan yang ada
untuk mencari titik solusi dari sebuah permasalahan]
“Bukan
tak mampu…… “ [sambar Rifaldo, ketika
Dara belum selesai berbicara] “Selama
ini, manusia hanya menganggap logika, berdasarkan dari suatu media yang mereka
bisa lihat, rasakan, dengar, sentuh, dan ciumkan. Dan semua hal disana, selalu
didominasi oleh media ‘penglihatan’ bukan.
Karna
penglihatanlah, yang menjadikan sesuatu itu menjadi berlogika, walaupun dengan
bantuan alat seperti teropong bintang, teleskop, dan satelit. Semua logika
bermunculan dalam diri seseorang, dan menjadi sebuah kebiasaan ketika publik
menerimanya dengan tangan terbuka. Kebiasaan yang membuat sebuah peraturan
tersirat dalam diri masing-masing manusia.
Aturan
tersebut, mungkin dirasakan dapat menolong manusia untuk menjalani kehidupannya
di dunia, dengan hati yang nyaman dan damai. Namun.., sepertinya mereka sedikit
salah. Logika adalah relative.
Karna logika manusia bisa berbuat sebuah tindakan kejahatan, menjatuhkan diri
seseorang, merasa terkucilkan, menjadi terbuku-buku, menghalalkan semua jalan
kehidupan, frustasi berat, dan terakhir mencoba untuk membunuh dirinya
sendiri……” [sambungnya…, membuat ekpresi
wajah Miranda dan Dara, nampak terlihat sedikit shock]
“Okee…,
sekarang aku sedikit mengerti maksud dari perkataanmu. Jika memang pengeroyokan
ini terjadi, bukan berdasarkan hal yang bisa di pelajari oleh logika manusia,
maka bagaimana kita dapat menyelidikinya. Karna ini pun sudah menyangkut nama
baik sekolah kita……” [tegas Miranda,
ingin mengetahui jawaban pasti dari Rifaldo]
“Ada
sesuatu yang masuk dan mengubah seluruh data memori sekolah kita…!” jawab
Rifaldo santai. “Databases komputer sekolah maksudmu. Seperti
Hacker? Lalu…, apa hubungannya dengan yang tadi kau uraikan?? [gemas Miranda, kepada Rifaldo]
“Bukan
seperti itu…, kau tau kan tentang pencucian otak, pemasukan data memori palsu
pada manusia, dan mengubah cara pandang seseorang……!” jawab Rifaldo, yang
terlihat sangat yakin.
“Itu
terdengar seperti Hipnotis kan?? [ujar Dara mencoba menganalisa perkataan
Rifaldo barusan]
“Yapp…, semacam itulah. Ada
sesuatu yang tak biasa akhir-akhir ini. Aku merasakan hal yang mengganjal
ketika melihat siswi IPA 12 E, yang bernama Lisa. Memang aku mengenalnya, namun
ini seperti sebuah pemaksaan yang sering orang alami ketika berada di alam
mimpi.
Pemasukan
memori palsu, sehingga kita menganggap hal tersebut benar-benar memang ada,
tanpa bisa dirasakan oleh logika kita sendiri. Saat masuk ke dalam sekolah ini,
aku seperti berada di dalam dunia mimpi. Mungkin kalian berdua juga bisa
merasakan hal yang sama denganku…”
[tutur Rifaldo, mulai mengungkapkan isi hatinya yang terpendam]
“Sebuah
memori palsu…?? Aku ingat saat memungut
sumbangan uang kesiswaan bulan ini, aku pun merasakan yang sama, ketika aku
menghitungnya di sekolah, dan ketika kembali menghitungnya dirumah. Aku merasa tiba-tiba menjadi lebih atau
kurang. Tapi aku sendiri, tak sadar akan hal itu……(^_^) Hiihiiiii. . . . . . [ucap Dara, mencoba menjelaskan bahwa ada
sedikit keganjalan di sekolahnya]
“Apapun
itu…, kita harus memecahkan misteri kasus pengeroyokan ini secepatnya, seperti
yang sudah pernah kita lakukan pada kasus-kasus sebelumnya. Lalu…, apa tindakan
terbaikmu Aldo…??” [ucap Miranda,
meminta sebuah saran, yang mungkin bisa memecahkan kasus rumit disekolahnya
sekarang]
“Kita
akan membuat sebuah Extrakulikuler yang baru. Mungkin…, seperti lembaga sosial
yang akan sedikit membahas dan mengungkapkan tentang hal-hal yang tak masuk di
akal……!” Semangat Rifaldo terlihat
sangat yakin, sembari tangan kanannya mulai merogoh saku celana.
“Seperti……?? [ucap Dara, terlihat sangat penasaran].
“Esper………” [jawab Rifaldo, sambil meletakan beberapa
foto anak-anak yang dicurigainya, mempunyai kelebihan yang tak biasa, dari
manusia pada umumnya]. Dari beberapa foto, yang ditunjukan oleh Rifaldo, terlihat
disana, sosok Chacha, Dhandy, Aniel, Lisa, Moona, dan Navlan. Sejenak…, kedua
mata Miranda nampak memperhatikan sosok seseorang di dalam foto tersebut.
“Siapa
kau sebenarnya, Moona?? [ucap Miranda
dalam hati kecilnya]
Sing a song Ending. . . .
.
T H a N K y O
u. . . T H a N K y O
u. . .
. . . M I s S y O
u . . .M I s S y O u
Ketika ku
mencari, sesuatu yang bersembunyi
Di balik
rimbunnya kegelapan, yang menyelimutiku
Akhirnya
ku temukan, mimpi yang slalu ku inginkan
Ketika ku
berkenalan denganmu
Ohh…, My
Best Friend
Hari-hari yang kujalani, Tak
gelap lagi
Sebab engkau, Slalu disini, Dan
aku mulai berucap
T H a N
K y
O u. . . T H a N K y O
u. . .
Tiada mimpi yang
sebanding, Denganmu kawan
Sebab engkau, slalu
dihati, Dan aku mulai berucap
. . . M I s S y O
u . . .M I s S y O u
<a
href=“Ohhh…, My Best Friend”></a>
_________________Sinopsis Next Episode Crisis Earth__________________
Hallo
para pembaca se Indonesia. Wahh…, semakin seru dan penuh teka-teki saja cerita
dadakan ini……(^_^)
Mungkin
kalian pernah berfikir disaat kalian membaca sebuah cerita, kalian ingin sekali
masuk ke dalam cerita itu / atau seperti nama atau karakter di cerita itu,
mirip dengan kalian. Dalam banyak ke unikan cerita-cerita yang saya kenal,
cerita yang memasukan kata ‘aku’ atau membuat ‘si pembaca seolah-olah
berperan dalam cerita itu’ , membuat kebanyakan cerita tersebut banyak
diminati pembaca.
Dulu
sekali…, ada novel unik dari Goosebump, dimana, karakter utama dari cerita itu
adalah diri kamu sendiri. Dan banyak jebakan-jebakan dalam cerita itu, seolah
kita sedang bermain-main dalam sebuah ‘Game Quis yang berpindah-pindah lokasi dan
waktu’. Ada juga novel NIGHTMARE SIDE buatan Indonesia, yang berisi curhatan
seseorang tentang kejadian supranatural nyata yang pernah di alaminya.
Dari
kedua Inspirasi diatas, penulis juga tak mau kalah. Dalam cerita Crisis
Earth <Data 3> nanti, Miranda akan
membuat sebuah Extrakulikuler baru yang di beri nama ESPER GROUP. Dan disini,
ia akan merekrut para orang terpilih yang berada di dalam foto-foto Rifaldo,
untuk ia selidiki secara diam-diam.
Nahh…,
apakah nama / character kalian juga mau masuk ke dalam group yang akan
diselenggarakan Miranda, dalam cerita ini. Ayoo…, tulis nama character kalian
untuk ikut serta di dalam cerita Crisis Earth. Mulai dari……
Nama Charakter Mu :
Nama asli dan Nama Panggilannya.
Tipe Charakter Mu : Mage
/ Kinesis. [pilih salah satu]
<Untuk mage, tolong isi kode
pemanggilan “castrix / khodam” kalian juga yahh, bebas juga boleh, seperti “Flos Lunae Illusio” atau “Ilusi
Bunga Bulan Sabit”>
<Untuk kinesis…, tolong isi
tipe kinesisnya apa yahh. Hanya boleh satu>
Skill Charakter Mu : Keahlian Charakter dalam cerita.
Sifat dan Keseharian Charakter
Mu :
Kalian bebas mendeskripsikan character yang kalian buat berdasarkan
sifat asli kalian atau kalian bisa tambahkan apapun yang kalian suka. Asal
jangan berbau pornografi saja.
Heeheeee……(^0^)
DI
CERITA INI SEMUANYA SAMA. TIDAK ADA KARAKTER YANG AKAN MENDOMINASI CERITA ATAU
PUN YANG LAINNYA, NAMUN, UNTUK EVENT SPECIAL, YAITU SEJARAH CHARAKTERMU,
MUNGKIN KALIAN BISA TAMBAHKAN HAL ITU DI
“Sifat dan Keseharian Charakter”.
Kirim
semua data diatas ke twitter saya di http://twitter.com/@gofatik <Follow Me> Atau jika kalian ingin skill, tipe, dan sifat
character kalian tak diketahui orang lain, kalian bisa kirim ke email saya
di gofatikhollow@gmail.com. Untuk
yahoo, ada sedikit masalah ketika di buka di Mobile. Dan tolong tetap
<Follow Me> di Twitter, dan beritahu bahwa kalian sudah mengirim email
kepada saya.
Kenapa
saya memakai Twitter bukan Facebook…??
Itu dikarnakan saya masih baru di dunia Twitter. Jadi baru netas
Sobb……(^0^). Satu orang hanya boleh
mengirim satu charakter. Maker Charakter
ini dibatasi sampai 10 saja yahh, karna jika kebanyakan Charakter, cerita ini
takkan bisa selesai-selesai seperti One
Piece. Heeheeee……(^0^)
Nanti…,
jika kalian sudah berpartisitasi dalam pembuatan cerita ini, nama kalian juga
akan di cantumkan di daftar penulis. Ayoo…, kita membuat cerita ini menjadi
semenarik mungkin, karna ini cerita kita bersama…… \(^0^)/
CERITA SEBELUMNYA